Poetal Warta Bela Negara GARUT, 11 Februari 2025
Penyelenggara pemerintah dan karyawan swasta jelas mendapatkan gaji, honor, dan tunjangan hari raya (THR). Lalu, bagaimana dengan buruh, kuli tinta, atau insan pers? Apa yang mereka dapatkan? Sejauh mana pemerintah memikirkan kehidupan dan kesejahteraan para pelaku media, khususnya wartawan yang merupakan pilar keempat demokrasi? Apalagi mereka yang bekerja di media-media kecil yang tidak mampu memberikan gaji layak seperti perusahaan media besar.
Sementara itu, kebijakan pemerintah hampir di setiap daerah berupaya menghemat anggaran, termasuk dalam hal anggaran untuk iklan dan publikasi. Hal ini semakin memperburuk keadaan, karena anggaran untuk iklan yang semestinya bisa digunakan untuk menunjang kegiatan jurnalistik sering kali tidak tersedia.
Walaupun kedua belah pihak sepakat untuk bersinergi, nyatanya perhatian terhadap kesejahteraan insan pers, terutama bagi mereka yang bekerja di media kecil, masih sangat minim. Banyak wartawan yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memenuhi tuntutan sebagai kepala keluarga. Di sisi lain, peran penting mereka dalam memberikan informasi kepada publik seringkali tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.
Masalah ini tentunya menjadi renungan dan pemikiran bagi kita semua. Insan pers yang berusaha bekerja profesional namun tidak mendapat bayaran yang sepadan, sementara praktik-praktik nakal banyak dicela dan ancaman hukum sering mengintai. Lalu, bagaimana kita harus bertindak untuk menyelesaikan masalah ini?
Tantangan ini bukan hanya tanggung jawab para wartawan dan perusahaan media, tetapi juga membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Pemerintah perlu lebih peduli terhadap sektor ini dengan memberikan dukungan yang lebih besar, baik dalam hal kebijakan yang mendukung kesejahteraan pekerja media maupun dalam penyaluran anggaran yang bisa membantu keberlanjutan media-media kecil yang seringkali menjadi tulang punggung informasi di daerah-daerah.
Bagi pihak perusahaan media, mereka juga harus lebih bijak dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan, terutama wartawan, sebagai salah satu elemen terpenting dalam menjalankan fungsi pers yang objektif dan bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah dan pihak media perlu bersinergi lebih baik, bukan hanya dalam hal konten informasi, tetapi juga dalam memikirkan nasib insan pers.
Dengan demikian, keberlanjutan dunia pers dan kualitas informasi yang diterima masyarakat bisa terjamin, dan insan pers dapat terus menjalankan tugas mulianya tanpa harus terbebani oleh masalah kesejahteraan yang seharusnya menjadi perhatian kita bersama.
(Taofik hidayat)
