Portal Warta Bela Negara Garut, 6 Februari 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengapresiasi pelaksanaan Haul Akbar As-Syayikh Muhammad Umar Basri ke-92 sekaligus peringatan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Fauzan ke-175. Acara yang berlangsung di halaman Ponpes Fauzan, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, ini menjadi momentum refleksi bagi masyarakat untuk meneladani akhlak dan perjuangan para ulama.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Garut, dr. Maskut Farid, menegaskan bahwa peringatan haul ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya meneladani ulama dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita meneladani akhlak beliau, bahwa sebagai muslim dan santri, di mana pun kita berada, harus bisa menyebarkan rahmatan lil alamin,” ujar dr. Maskut.
Ia juga menekankan peran santri sebagai benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, santri harus memahami serta mengamalkan ilmu yang dimiliki dengan berkontribusi aktif di masyarakat. Keberadaan pesantren juga diharapkan memberikan kesejahteraan bagi lingkungan sekitarnya.
“Insya Allah, keberadaan pesantren membawa keberkahan, menciptakan keamanan dan ketenangan, sehingga negara bisa membangun serta menyejahterakan umat dengan baik,” tambahnya.
Lomba Baca Kitab Kuning dan Refleksi Peran Ulama
Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, KH Aceng Abdul Mujib, menyampaikan bahwa rangkaian acara berlangsung selama lima hari. Ia menegaskan pentingnya meneladani jejak para ulama yang telah mengabdikan diri demi kepentingan umat dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keamanan.
Sebagai bagian dari perayaan, Ponpes Fauzan juga menggelar lomba baca kitab kuning tingkat Jawa Barat, sebagai bentuk kontribusi dalam bidang pendidikan serta untuk mendorong santri lebih memahami ilmu keislaman secara mendalam.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, santri, serta masyarakat sekitar, dengan harapan dapat membawa manfaat serta keberkahan bagi semua pihak. Haul dan harlah ini menjadi pengingat bahwa peran pesantren serta para ulama tetap relevan dan penting dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan sejahtera.
