Waspada Fenomena Aphelion,Suhu Dingin Diprediksi Menungkat Mulai Besok Pagi

 

Portal warta bela nwgara Garut-, 10 Juli 2025 — Mulai Jumat pagi (11 Juli 2025) pukul 05.27 WIB, masyarakat Indonesia dan dunia di perkirakan akan mengalami fenomena astronomi tahunan yang dikenal sebagai Aphelion. Fenomena ini terjadi ketika posisi Bumi berada pada titik terjauhnya dari Matahari dalam orbit elipsnya.

Pada kondisi normal, jarak Bumi ke Matahari rata-rata sekitar 150 juta kilometer atau sekitar 8 menit cahaya. Namun saat aphelion, jarak ini bertambah menjadi sekitar 152 juta kilometer, atau sekitar 66% lebih jauh dibandingkan posisi terdekatnya (perihelion). Dampak utama dari fenomena ini bukan terlihat secara kasat mata, melainkan dirasakan dalam bentuk perubahan suhu udara yang lebih dingin dari biasanya.

Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga bulan Agustus 2025 dan dapat memicu penurunan suhu yang signifikan di sejumlah wilayah. Cuaca dingin ekstrem ini dikhawatirkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat, terutama dalam bentuk gejala seperti meriang, flu, batuk, hingga sesak napas, terutama bagi kelompok rentan.

Masyarakat diimbau untuk menjaga daya tahan tubuh, memperkuat imun dengan mengonsumsi vitamin, suplemen, makanan bergizi, serta memastikan kecukupan istirahat dan aktivitas fisik yang teratur. “Kondisi suhu yang tidak biasa ini membuat tubuh rentan terhadap penyakit, sehingga perlu kesadaran kolektif untuk menjaga kesehatan,” ujar salah satu praktisi kesehatan lokal.

Di tengah kekhawatiran, sebagian masyarakat juga mengingatkan agar fenomena alam ini tidak dijadikan alasan munculnya kekhawatiran baru seperti isu fase lanjutan dari pandemi. “Tetap tenang, jangan panik, dan jaga pola hidup sehat. Fenomena ini adalah siklus alamiah yang terjadi setiap tahun,” imbuhnya.

Akhir kata, mari kita menjaga kesehatan bersama dan senantiasa berdoa agar selalu dalam perlindungan-Nya.
Salam sehat!

BACA JUGA  Suka duka Pejuang Rupiah Pedagang Bendera Merah Putih Tempuh perjalanan dua Hari Dua Malam Menuju Pulau Bali

(RED)