Portal warta bela negara Garut, 13 Juli 2025 — Hilman, warga asal Kampung Jaha, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, akhirnya angkat bicara soal ketidakadilan yang dirasakan masyarakatnya terkait lahan garapan yang berada di wilayah X HGU (Hak Guna Usaha).
Menurut Hilman, warga Kampung Jaha sudah secara turun-temurun tinggal dan menggarap lahan di kawasan tersebut sejak zaman nenek moyang. Namun, belakangan ini, lahan garapan yang telah mereka kelola puluhan tahun mulai dirampas dan dialihkan kepada pihak-pihak orang” terdekat nya kades.
“Saya datang sendiri ke lokasi pengukuran BPN (Badan Pertanahan Nasional), ingin menyaksikan langsung prosesnya. Tapi saya malah dihadang oleh oknum panitia desa. Bahkan garapan kebun jagung milik warga kami justru diambil dan diberikan ke orang-orang dekat kepala desa,” ujar Hilman dengan nada kecewa.
Ia menyebut, tindakan semena-mena ini sudah terjadi berulang kali dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Kampung Jaha. Masyarakat merasa hak mereka sebagai penggarap yang sah diabaikan dan tidak dihargai.
“Sampai kapan warga Kampung Jaha harus terus-menerus ditindas? Kami bukan pendatang, kami sudah lama tinggal di tanah ini. Tapi sekarang, garapan kami justru dirampas tanpa alasan jelas,” serakah dan biadab.
Hilman mengaku akan terus memperjuangkan hak warga Kampung Jaha dan siap membawa persoalan ini ke ranah hukum jika tidak ada penyelesaian yang adil. Ia berharap BPN dan pemerintah daerah turun tangan dan tidak hanya mendengar satu pihak.
Warga Kampung Jaha pun meminta agar proses pengukuran dan distribusi lahan dilakukan secara transparan, adil, dan berpihak pada rakyat kecil yang memang sudah lama menjaga dan mengelola lahan tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia desa maupun kepala desa terkait tudingan tersebut. Redaksi Warta Bela Negara masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk konfirmasi.
Portal Warta Bela Negara mendukung hak-hak masyarakat yang dilindungi secara hukum. Mari kawal bersama keadilan agraria untuk rakyat kecil.
(Abang)
