Portal Warta Bela Negara Garut 02 Agustus 2025. Kepala dinas perpustakaan dan Kearsipan Garut H Totong dalam Acara pemberdayaan minat Baca Di Kampus IPI jalan Patriot kelurahan Sukagalih Tarogong kidul,dalam Gerakan Gemar Membaca merupakan salah satu ikhtiar penting dalam membangun budaya literasi di tengah masyarakat. Terutama di Kabupaten Garut, kami telah melakukan berbagai langkah konkret untuk mendukung gerakan ini agar menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Fasilitas dan Dukungan Infrastruktur
H Totong saat di wawancara awak media menyatakan, kami telah menyediakan spot baca, layanan di perusahaan desa, serta mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di berbagai titik di Kabupaten Garut. Saat ini, terdapat sekitar 38.000 penerima bantuan perpustakaan desa, serta 1.000 buku beserta lemari baca untuk TBM.
Bantuan tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk dari anggota DPRD yang turut mendorong gerakan literasi ini. Selain itu, kami juga berupaya menyediakan mobil perpustakaan keliling dan memperluas akses ke rumah ibadah, puskesmas, pesantren, dan perguruan tinggi sebagai lokasi baru untuk spot baca.
Manfaat dan Dampak Literasi
Membudayakan membaca bukan hanya soal peningkatan pengetahuan, tetapi juga sebagai langkah preventif terhadap permasalahan sosial seperti judi online dan pinjaman online ilegal (pinjol). Masyarakat yang literat cenderung lebih waspada dan kritis terhadap berbagai ancaman tersebut.
Kami juga mendorong agar pelajar dan mahasiswa memiliki target membaca, misalnya satu buku per minggu, sebagai bentuk evaluasi terhadap minat dan pemahaman mereka terhadap isi bacaan. Buku-buku yang disediakan juga beragam, disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan sosial masyarakat.ujar Totong.
Pemerataan Akses Literasi
Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan, 421 desa, dan 21 kelurahan, yang tentu saja sangat luas. Oleh karena itu, dibutuhkan pemerataan fasilitas serta penguatan sumber daya manusia untuk memperluas jangkauan literasi.
H Totong Dalam wawancara di kampus IpI menyatakan akan terus melakukan pembinaan rutin terhadap pengelola TBM, termasuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan koleksi, program literasi, hingga penggunaan teknologi untuk memperluas akses.
Capaian dan Harapan ke Depan
Hingga tahun 2024, tercatat ada 35 desa yang sudah mendapatkan bantuan perpustakaan dan TBM, serta 15 lagi yang dalam proses. Program ini juga mulai merambah ke rumah ibadah dan fasilitas kesehatan agar pengunjung bisa membaca sambil menunggu layanan.
Bahkan, ada desa di Kabupaten Garut yang berhasil meraih Juara 3 Tingkat Jawa Barat dalam pengembangan perpustakaan desa. Ini menjadi modal awal untuk mendorong masyarakat lainnya agar lebih giat membaca.
Indikator dan Penilaian
Peningkatan literasi diukur melalui Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan tingkat kegemaran membaca. Penilaiannya bersifat kumulatif, mencakup perpustakaan daerah, sekolah, perguruan tinggi, serta TBM di masyarakat.
Kami optimis, dengan terus ditambahnya koleksi buku (baik fisik maupun digital), ditambah dukungan dari berbagai pihak, literasi masyarakat Garut akan terus meningkat dan membawa dampak positif dalam jangka panjang.
Penutup
Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang yang gemar membaca memiliki peluang besar menjadi pemimpin masa depan. Oleh karena itu, kami yakin bahwa dengan membangun budaya literasi sejak dini, kita sedang membangun fondasi masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Garut dan Indonesia secara keseluruhan.(Red)