Portal Warta Belanegara .Pada hari Sabtu, 18 Juni 2025, sebuah momentum penting dalam dunia hukum terjadi di Kampus Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut, di mana Ujian Profesi Advokat (UPA) diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian proses untuk mencetak para advokat profesional yang siap mengabdi kepada masyarakat dan menjunjung tinggi keadilan. Dalam kegiatan ini, Syam Yousef Djojo, SH., MH., didapuk sebagai pengawas resmi dari pelaksanaan ujian tersebut.
Kehadiran Syam Yousef Djojo sebagai pengawas memberikan nuansa yang sangat penting dalam pelaksanaan UPA, mengingat rekam jejak beliau yang sangat dikenal di dunia hukum sebagai figur yang berintegritas, tegas, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap penegakan hukum dan etika profesi advokat. Beliau tidak hanya menjalankan tugasnya secara administratif, tetapi juga membawa nilai-nilai keteladanan yang sangat penting bagi para calon advokat.
Pelaksanaan UPA ini diikuti oleh total 24 peserta, terdiri dari 14 peserta yang berasal dari Kabupaten Garut dan 10 peserta dari Kota Tasikmalaya. Kehadiran peserta dari dua daerah ini mencerminkan semakin luasnya jangkauan dan minat masyarakat terhadap profesi advokat, serta keseriusan organisasi profesi dalam mendistribusikan kualitas sumber daya hukum secara merata ke berbagai daerah, tidak hanya terpusat di kota-kota besar.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh khidmat sejak pagi hari. Para peserta tampak serius dan fokus dalam mengerjakan setiap soal yang diberikan, yang mencakup berbagai aspek penting dalam dunia hukum, mulai dari hukum pidana, perdata, hukum acara, hingga kode etik profesi advokat. Ujian ini bukan hanya menjadi syarat administratif untuk menjadi advokat, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap profesi yang mereka pilih.
Syam Yousef Djojo dalam sambutannya sebelum ujian dimulai, menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam menjalani profesi advokat. Beliau menyampaikan bahwa menjadi advokat bukan hanya soal kemampuan berargumen atau memahami pasal-pasal hukum, tetapi juga soal keberanian memperjuangkan keadilan, keberpihakan terhadap kebenaran, dan sikap etis dalam menjalankan tugas di tengah masyarakat.
“Ujian hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang kalian sebagai calon advokat. Namun, lebih dari itu, ujian sejati akan terjadi di luar ruang ini, ketika kalian nanti dihadapkan pada konflik kepentingan, tekanan dari berbagai pihak, dan godaan untuk melanggar kode etik. Di situlah integritas kalian akan diuji,” ujar Syam dalam pesannya kepada para peserta.
Pelaksanaan UPA di IPI Garut ini juga merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan hukum dan sertifikasi profesi di wilayah Priangan Timur. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan profesional dari tokoh seperti Syam Yousef Djojo, diharapkan proses seleksi ini mampu menghasilkan advokat yang tidak hanya cerdas secara hukum, tetapi juga berkarakter dan berkomitmen terhadap etika profesi.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi hukum, dan peserta itu sendiri. Salah satu peserta dari Tasikmalaya mengungkapkan rasa bangganya bisa mengikuti ujian yang diawasi langsung oleh tokoh yang mereka kagumi. “Pak Syam adalah sosok inspiratif. Kehadirannya membuat kami merasa bahwa ujian ini benar-benar serius dan harus kami jalani dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Dengan selesainya pelaksanaan UPA di Garut ini, diharapkan akan lahir generasi baru advokat dari wilayah Garut dan Tasikmalaya yang siap memperkuat barisan penegak hukum di Indonesia. Pengawasan ketat dan profesional seperti yang dilakukan oleh Syam Yousef Djojo menjadi fondasi penting dalam menjamin kualitas proses seleksi, sehingga profesi advokat tetap menjadi profesi yang bermartabat dan terpercaya di mata publik.(Red)