Portal Warta belanegara garut 22 mei 2025.,Yudha Puja Turnawan, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, bersilaturahmi ke kediaman Bapak Ganjar Pranowo di Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Rabu 21 mei 2025 18,30 Wib malam hari.
Setibanya di rumah Pak Ganjar, Yudha terkesan melihat halaman rumah yang terbuka tanpa pagar dan tanpa penjagaan satpam. Akses dari jalan langsung menuju pintu masuk rumah, menciptakan kesan egaliter dan terbuka, seolah menegaskan bahwa Pak Ganjar tidak menjaga jarak dengan siapa pun.
Ketika Yudha bertamu, Pak Ganjar sedang menerima tamu dari Yayasan Hamba, sebuah organisasi di Kecamatan Pakem, Sleman, yang fokus mengasuh anak jalanan agar tetap bisa mengenyam pendidikan formal. Yudha pun diajak bergabung dalam pertemuan tersebut.
“Pak Ganjar bahkan memperkenalkan saya kepada pihak yayasan dan meminta masukan dari saya. Saat itu saya tercekat, karena saya tidak memiliki pengalaman empiris terkait anak-anak jalanan,” ujar Yudha.
Setelah tamu dari Yayasan Hamba pamit, Yudha berkesempatan berdiskusi secara pribadi dengan Pak Ganjar. Ia banyak belajar mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.
Topik diskusi yang menarik salah satunya adalah soal pengelolaan sampah. Yudha mengaku tertarik dengan perhatian serius Pak Ganjar terhadap isu tersebut saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Saat itu, Pak Ganjar pernah menggelar “Kongres Sampah” yang melibatkan 77 akademisi dari berbagai universitas, 27 pengusaha daur ulang, serta 430 komunitas pengelola sampah dan pemulung. Hasilnya, dari total 6,3 juta ton sampah di Jawa Tengah, sebanyak 61,73 persen berhasil dikelola, baik melalui proses daur ulang maupun upcycling.
Pak Ganjar memberi saran agar di Garut dibangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di tingkat desa sebagai langkah awal. Ia juga menyarankan agar Yudha menjalin komunikasi dengan Get Plastic Foundation di Sibang Kaja, Kabupaten Badung, Bali — sebuah lembaga yang fokus pada pengolahan sampah plastik menjadi BBM bernilai ekonomi tinggi.
Menurut Pak Ganjar, peningkatan kesejahteraan pemulung penting untuk diperjuangkan, salah satunya dengan melibatkan mereka langsung dalam proses daur ulang.
Menjelang malam, Yudha berpamitan pulang. Pak Ganjar mengantarnya sampai halaman rumah yang juga difungsikan sebagai area parkir tamu. Saat Yudha masuk mobil, Pak Ganjar tidak langsung kembali ke dalam rumah. Ia berdiri di halaman, melambaikan tangan sambil mengucapkan, “Hati-hati di jalan.”
“Ah, gesture dan bahasa tubuh yang tulus dari beliau kepada siapa pun,” kenang Yudha dengan penuh rasa hormat.
“Semoga Pak Ganjar Pranowo selalu diberikan kesehatan dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT,” tutup Yudha.(Taufik)
