Protes Keras Warga Desa Tanjungkarya, Bang Jago Deden Rudy Irwawan Desak Bupati Garut Tutup Proyek Yayasan Bumi Jamuju Indah

Portal Warta Bela Negara. Garut, 23 Agustus 2025 – Gelombang protes keras datang dari warga Desa Tanjungkarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, terkait pembangunan Yayasan Bumi Jamuju Indah yang diduga telah melanggar berbagai aturan perizinan dan tata ruang wilayah. Salah satu tokoh masyarakat paling vokal dalam menyuarakan penolakan ini adalah Deden Rudy Irwawan, yang lebih dikenal masyarakat sebagai “Bang Jago”.

Deden, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang tegas membela kepentingan warga, menyampaikan kekhawatirannya terhadap aktivitas pembangunan yayasan tersebut yang dianggap tidak transparan dan tidak memenuhi ketentuan hukum yang berlaku. Ia menyebutkan bahwa proyek Yayasan Bumi Jamuju Indah tidak pernah disosialisasikan secara terbuka kepada warga setempat, serta tidak terlihat adanya izin resmi dari pemerintah daerah maupun instansi terkait.

Kami sebagai warga dan tokoh masyarakat tidak pernah di ajak bicara soal pembangunan ini,tiba-tiba saja berdiri bangunan besar atas nama yayasan setelah kami telusuri ada dugaan kuat izin-izinnya belum lengkap bahkan menyalahi aturan ini Tidak bisa di biarkan”tegas Deden kepada wartawan Sabtu (23/8/2025.

Deden juga menyatakan bahwa dirinya akan segera mengambil langkah konkret dengan menyurati Bupati Garut, Dr. H. Syakur Amin, untuk meminta klarifikasi sekaligus mendesak penghentian sementara atau bahkan penutupan total proyek pembangunan tersebut.

Saya akan kirim surat resmi dan jika perlu saya akan temui langsung bupati Garut,ini menyangkut hak warga lingkungan dan keadilan,jangan sampai ada investor atau yayasan yang semena-mena di desa kami .

Warga Desa Tanjungkarya sendiri mendukung penuh langkah Deden. Mereka menilai bahwa pembangunan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat kecil justru berpotensi menimbulkan konflik sosial dan kerusakan lingkungan. Beberapa warga juga menyampaikan bahwa lokasi pembangunan berada di kawasan yang rawan bencana dan tidak cocok untuk aktivitas pembangunan masif.

BACA JUGA  Forpis Jabar Berkomitmen Dukung Pembangunan Jawa Barat

Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa jika proyek tersebut terus berjalan tanpa kontrol, akan muncul dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang tidak bisa dikendalikan. Deden mengingatkan bahwa pembangunan harus memperhatikan aspirasi warga sekitar dan tidak hanya mengejar keuntungan pihak tertentu.

Menunggu Respons Pemerintah Daerah

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Yayasan Bumi Jamuju Indah maupun Pemerintah Kabupaten Garut. Namun, tekanan dari masyarakat semakin meningkat dan menjadi pembahasan hangat di berbagai forum warga.

Kami berharap pak bupati dapat tanggap jangan jangan sampai masalah ini membesar dan warga kehilangan kepercayaan pada pemerintah,ujar deden

Jika tidak segera direspons, Deden dan warga mengancam akan menggelar aksi damai di kantor Bupati Garut dalam waktu dekat, sebagai bentuk protes dan permintaan keadilan atas dugaan pelanggaran perizinan yang dilakukan oleh Yayasan Bumi Jamuju Indah.

(jajang AB)