Portal Warta Belanegar .Garut , 21 Juni 2025 — Suasana penuh khidmat dan semangat keilmuan kembali mengisi hari kedua pelaksanaan POSPEKAB (Pekan Olahraga Santri Pesanteren Sekabupaten) di Pesantren Khoirul Huda Selaawi. Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan para santri, tetapi juga menjadi media memperkuat tradisi keilmuan pesantren yang telah mengakar kuat di bumi Garut.
Salah satu lomba yang paling dinantikan adalah Qiroatul Kutub, yakni perlombaan membaca dan memahami kitab kuning klasik yang biasa diajarkan di lingkungan pesantren tradisional. Pada hari kedua ini, puluhan santri dari berbagai tingkatan unjuk kebolehan dalam membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan isi kitab gundul dengan metode gramatikal Arab yang khas, menunjukkan kapasitas intelektual dan kedalaman pemahaman agama mereka.
Santri-santri dari Pesantren Khoirul Huda Selaawi tampil dengan semangat tinggi. Mereka membawakan berbagai kitab turats, seperti Taqrib, Fathul Qorib, hingga Ta’lim Muta’allim, dengan penguasaan nahwu dan sharaf yang mengesankan. Tidak hanya sekadar lomba, ajang ini menjadi ruang untuk melatih keberanian dan mempertajam nalar kritis santri dalam membaca teks klasik, yang kelak menjadi modal penting dalam berkhidmat di masyarakat.
Salah satu tokoh penting yang hadir dan memberikan apresiasi besar atas terselenggaranya acara ini adalah Wa Aceng Beton, pendiri KOSPI (Komite Olaraga Santri Pesantren Indonesia). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa haru dan bangganya terhadap antusiasme serta kualitas para santri yang tampil dalam lomba.
> “Saya sangat bangga melihat semangat dan kecintaan para santri terhadap kitab kuning. Ini adalah bukti bahwa tradisi keilmuan pesantren masih sangat kuat dan terus tumbuh. Qiroatul kutub bukan hanya lomba, ini adalah warisan yang harus terus dijaga dan diwariskan,” ungkap Wa Aceng Beton dengan mata berkaca-kaca.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga eksistensi pesantren sebagai pusat pengkaderan ulama dan intelektual Muslim yang mumpuni. Dengan adanya POSPEKAB, para santri tidak hanya diasah secara spiritual, tetapi juga dilatih untuk tampil percaya diri dan mampu menjelaskan isi kitab dengan argumentasi yang tajam.
- Selain Qiroatul Kutub, POSPEKAB hari kedua ini juga dimeriahkan dengan berbagai cabang perlombaan lain seperti marawis, kaligrafi, pidato tiga bahasa, dan olahraga tradisional. Para pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di Garut turut menikmati sajian acara yang penuh semangat kebersamaan dan edukasi ini. (Red)