Portal Warta Bela Negara Garut, 31 Agustus 2025 –Tahukah kamu, Indonesia pernah punya seorang Ketua DPR yang dikenal sebagai “termiskin” karena sikapnya yang tegas menolak segala bentuk fasilitas negara untuk keluarganya? Dialah KH. Idham Chalid, sosok ulama dan politisi besar yang jejaknya begitu membekas dalam sejarah bangsa.
Berbeda dengan sebagian pejabat era sekarang yang lekat dengan fasilitas mewah, Idham Chalid justru memilih hidup sederhana. Tidak ada tunjangan berlebih, mobil dinas, atau fasilitas untuk keluarganya. Bagi Idham, jabatan adalah amanah, bukan jalan untuk memanjakan diri atau sanak famili.
Padahal, posisi yang diemban Idham tidak main-main. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri RI, Menteri Kesejahteraan Rakyat, Ketua DPR, hingga Ketua MPR. Selain itu, ia tercatat sebagai Ketua Tanfidziyah NU terlama dalam sejarah Nahdlatul Ulama, yakni selama 28 tahun (1956–1984).
Selepas masa politik, Idham Chalid kembali menekuni dunia pendidikan dan sosial. Ia mengasuh pondok pesantren di Cipete Selatan, memimpin rumah yatim di Cisarua, dan tetap aktif mengajar murid-murid di rumahnya. Kesederhanaannya bukan sekadar citra, melainkan benar-benar gaya hidup yang ia jalani hingga akhir hayat.
KH. Idham Chalid wafat pada 11 Juli 2010 dalam usia 88 tahun. Sosoknya kini diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp5.000 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, sebagai penghormatan atas dedikasi dan integritasnya.
Kisah Idham Chalid seakan menjadi pengingat, bahwa jabatan tinggi tidak harus berbanding lurus dengan kemewahan hidup. Justru, seorang pejabat sejati adalah mereka yang mampu menjaga diri dari godaan fasilitas dan menjadikan kekuasaan semata-mata untuk kemaslahatan rakyat.
(Jajang ab)