Muhamad Angling Kusumah, S.M.Ak: Aktivis Muda dan Pemerhati Kebijakan Publik Menilai Kepemimpinan Bupati Garut Sudah Mulai membaik

Portal Warta Bela Negara. Garut, 17 Agustus 2025 – Di tengah gegap gempita perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, suasana di Alun-Alun Garut terasa berbeda. Setelah upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang berlangsung khidmat, sejumlah tokoh muda berkumpul dan saling bertukar pandangan mengenai arah pembangunan daerah. Salah satunya adalah Muhamad Angling Kusumah, S.M.Ak, seorang aktivis muda yang dikenal luas sebagai pemerhati kebijakan publik.

Dalam sebuah diskusi terbuka dan santai di salah satu sudut Alun-Alun Garut, Angling—begitu ia akrab disapa—menyampaikan pandangannya terhadap jalannya kepemimpinan Bupati Garut saat ini, Dr. H. Syakur Amin, yang baru menjabat kurang lebih lima bulan. Meski terbilang singkat, Angling menilai bahwa sudah mulai tampak adanya tanda-tanda positif dari arah kebijakan yang sedang ditempuh oleh pemerintah daerah.

Evaluasi Awal yang Positif, Tapi Tetap Kritis

“Memang belum genap setengah tahun, tapi jika kita lihat lebih dekat, sudah mulai ada regulasi yang diarahkan pada peningkatan mutu layanan publik dan penataan tata kelola pemerintahan,” ujar Angling. Ia mencontohkan beberapa kebijakan awal yang dinilai cukup responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, dan penguatan ekonomi mikro.

Namun demikian, Angling juga menekankan bahwa euforia perubahan tidak boleh membuat publik lengah. “Masyarakat harus tetap kritis dan aktif mengawal setiap regulasi dan implementasinya. Karena seringkali semangat di awal tak berbanding lurus dengan konsistensi di lapangan,” tambahnya.

Menyoroti Gaya Kepemimpinan Bupati Baru

Menurut Angling, gaya kepemimpinan Dr. H. Syakur Amin terkesan lebih terbuka dan komunikatif dibandingkan pendahulunya. Ini terlihat dari beberapa forum dialog yang mulai dibuka kepada publik, serta inisiatif untuk mendengar langsung aspirasi warga dari berbagai lapisan.

BACA JUGA  Menag Kecam Penembakan di New Zealand: Tak Berperikemanusiaan!

“Ini adalah modal sosial yang besar, dan kalau dikelola dengan bijak, bisa mempercepat proses perbaikan birokrasi dan pembangunan daerah. Tapi jangan sampai keterbukaan hanya sebatas simbolis. Harus nyata dalam kebijakan,” jelas Angling.

Harapan ke Depan: Garut Lebih Maju, Transparan, dan Partisipatif

Angling menegaskan bahwa harapannya terhadap pemimpin Garut bukan hanya pada janji-janji perubahan, tetapi pada realisasi yang terukur. Ia juga menyuarakan pentingnya pelibatan pemuda dalam proses pembangunan daerah.

“Sudah saatnya pemuda tidak hanya menjadi objek pembangunan, tapi juga menjadi subjek yang ikut merumuskan arah kebijakan. Pemerintah harus membuka ruang partisipasi yang luas, bukan hanya sekadar formalitas,” pungkasnya.

Di akhir perbincangan, Angling menyampaikan apresiasi terhadap momentum HUT RI ke-80 sebagai titik refleksi bersama untuk membangun daerah yang lebih baik. Ia berharap semangat kemerdekaan bisa diartikan secara nyata dengan menghadirkan kebijakan publik yang adil, inklusif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

Penutup

Pandangan kritis dan harapan dari tokoh muda seperti Muhamad Angling Kusumah menunjukkan bahwa demokrasi di tingkat daerah sedang tumbuh dan berkembang. Kepemimpinan yang baik akan lahir dari kontrol sosial yang sehat dan partisipasi publik yang aktif. Semoga semangat kemerdekaan tahun ini menjadi energi baru untuk mewujudkan Garut yang lebih maju, transparan, dan berpihak kepada rakyat.(Red)