Mencetak Generasi Profesional,Religius dan Futuristik Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Kang Oos Supyadin SE MM, Pemerhati Kebijakan Publik

Portal warta bela negara Garut, 26 Agustus 2025 — Dunia pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, religius, dan futuristik melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal itu mencakup pendidikan yang relevan, penelitian inovatif, serta pengabdian masyarakat sesuai kebutuhan bangsa.

Menurut pemerhati kebijakan publik, Kang Oos Supyadin SE MM, upaya membangun SDM unggul tidak hanya sebatas peningkatan kompetensi akademik, melainkan juga penanaman nilai religius, penguasaan teknologi, hingga kemitraan strategis dengan industri dan masyarakat. “Tujuannya adalah menyiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan global serta menyongsong visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Peran Strategis Kelembagaan

Kampus dipandang sebagai pusat utama pembentukan generasi bangsa. Melalui kurikulum adaptif, metode pembelajaran inovatif, hingga pengembangan keterampilan kewirausahaan, perguruan tinggi diharapkan mampu melahirkan lulusan yang profesional sekaligus relevan dengan dunia kerja.

Selain itu, kampus juga berperan dalam menumbuhkan karakter religius mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam pendidikan, meningkatkan partisipasi dalam kegiatan keagamaan, serta membina toleransi dan kerukunan di lingkungan kampus.

Tidak kalah penting, perguruan tinggi juga dituntut untuk mencetak generasi futuristik. Persiapan menghadapi era Society 5.0, penguatan inovasi dan teknologi, serta peningkatan kualitas dosen menjadi kunci agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang cepat.

Langkah Strategis Kompetensi SDM

Lebih lanjut, Kang Oos menegaskan bahwa mencetak SDM unggul harus ditempuh melalui langkah-langkah konkret. Di antaranya:

Profesionalisme: peningkatan kompetensi, manajemen kinerja, serta kemandirian dan daya saing.

Religius: pembentukan karakter, pemahaman agama yang mendalam, serta implementasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Futuristik: adaptasi teknologi, dorongan inovasi di bidang digital dan energi terbarukan, serta penyiapan visi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA  Semarak Sinergitas Masyarakat dan Pemdes Sukajaya dalam Rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446/2025

Ia juga menekankan pentingnya strategi implementasi melalui sinergi antara kampus, pemerintah, dan dunia industri. Selain itu, budaya kerja positif yang berlandaskan amanah, kejujuran, dan kerja sama diyakini menjadi fondasi utama pengembangan SDM yang profesional, religius, dan futuristik.

“Jika semua pihak bersinergi, Indonesia akan memiliki generasi emas yang mampu bersaing secara global sekaligus berkarakter mulia,” pungkas Kang Oos.

(Red)