Koperasi Jawa Barat dan Kopdes Merah Putih: Sinergi,Bukan Kompetisi

 

Portal warta bela negara Com 18 September 2025-Oleh: Aep Saepullah Mubarok
(Pegiat dan Penggerak Koperasi Nasional)

JAWA BARAT, LUMBUNG KOPERASI NASIONAL

Jawa Barat tercatat memiliki lebih dari 16 ribu koperasi aktif pada periode 2021–2022¹. Jumlah ini menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan koperasi terbanyak di Indonesia. Sebuah capaian yang membanggakan, namun sekaligus mengundang pertanyaan: apakah koperasi di Jawa Barat siap menghadapi era baru?

HADIRNYA KOPDES MERAH PUTIH

Pertanyaan itu kian relevan sejak lahirnya **Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih)**². Koperasi ini hadir dengan wajah modern, berbasis digital, dan terhubung dengan rantai pasok nasional. Kopdes memberi energi segar bagi ekonomi desa.

Namun, sebagian pihak khawatir keberadaan Kopdes akan menyingkirkan koperasi lama. Padahal, jawabannya sederhana: tidak perlu ada kompetisi, yang dibutuhkan adalah sinergi.

TRADISI BERTEMU INOVASI

Koperasi lama punya modal sosial yang kuat karena dekat dengan anggota. Sementara Kopdes hadir dengan manajemen digital dan akses pasar yang lebih luas. Bila keduanya dipertemukan, maka tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan.

Kajian di Jawa Barat³ menunjukkan, koperasi lama tangguh secara sosial, tapi masih lemah dalam tata kelola modern. Inilah ruang yang bisa diisi oleh Kopdes.

EMPAT LANGKAH STRATEGIS

Ada empat langkah strategis agar koperasi lama dan Kopdes bisa benar-benar bersinergi:

1. Harmonisasi kebijakan: aturan pusat dan daerah harus saling mendukung, bukan tumpang tindih.

2. Revitalisasi koperasi lama: memperbarui tata kelola agar lebih transparan dan profesional.

3. Kemitraan strategis: membangun koperasi sekunder, pusat pelatihan, atau layanan usaha bersama.

4. Efisiensi program: menggunakan forum daring, toolkit digital, dan kolaborasi lintas koperasi.

Dengan langkah ini, Jawa Barat tak hanya mempertahankan status sebagai provinsi dengan koperasi terbanyak, tapi juga bisa menjadi contoh nasional dalam membangun ekosistem koperasi modern.

BACA JUGA  Hari Lebaran Open House, Ratusan Masyarakat Datangi Kediaman Mantan WaliKota Makassar Bapak Danni Pomanto.

MENULIS ULANG SEJARAH GOTONG ROYONG

Sejarah koperasi di Jawa Barat adalah kisah panjang tentang gotong royong. Kini, dengan hadirnya Kopdes Merah Putih, kisah itu berpeluang ditulis ulang dalam babak baru: sinergi antara akar tradisi dan energi inovasi.

CATATAN KAKI

1. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Data Koperasi Berdasarkan Status Keaktifan, Open Data Jawa Barat, 2021–2022.

2. Kementerian Koperasi dan UKM RI, Konsep Koperasi Desa Merah Putih, 2023.

3. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat bersama Bappeda Jabar, Identifikasi dan Pengembangan Koperasi Jawa Barat, Kajian Strategis, 2024.

TENTANG PENULIS

Aep Saepullah Mubarok adalah pegiat dan penggerak koperasi nasional sejak 2004. Ia pernah mengikuti uji kompetensi Kementerian Koperasi dan UKM (2012), memperoleh sertifikasi KGN di Hambalang (2016), serta belasan sertifikat pelatihan dari Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat (2024).

Saat ini, ia berprofesi sebagai konsultan koperasi dengan fokus pada penguatan tata kelola dan modernisasi koperasi di Indonesia. Selain itu, ia juga merupakan Pendiri Koperasi BP3N (Badan Percepatan Penggerak Pangan Nasional) dan Sekretaris Jenderal AP3N (Asosiasi Pesantren Penggerak Pangan Nusantara), yang berperan dalam memperkuat kedaulatan pangan berbasis koperasi.

(Jajang ab)