Portal warta bela negara-10 September 2025-Sejarah Islam tidak hanya dipenuhi kisah kemenangan dan kejayaan, tetapi juga jejak panjang konspirasi yang berulang dari masa ke masa. Dari balik tabir sejarah, kita menyaksikan bahwa makar bukan sekadar gangguan kecil, melainkan ujian besar yang menentukan arah perjalanan umat.
Salah satu peristiwa paling mencolok terjadi di Darun Nadwah di Makkah. Di ruang inilah para pemuka Quraisy berkumpul, bukan untuk membicarakan kebaikan, melainkan merancang strategi licik demi menghentikan dakwah Rasulullah SAW. Mereka menimbang berbagai opsi: mengasingkan, memenjarakan, bahkan membunuh beliau. Tetapi rencana besar itu akhirnya gagal, sebab Allah menegaskan, “Mereka membuat makar, dan Allah menggagalkan makar itu. Allah sebaik-baik pembalas makar.” (QS. Al-Anfal: 30).
Ketika hijrah membawa Islam ke Madinah, konspirasi tidak berhenti. Kaum munafik tampil dengan wajah manis di depan, namun penuh pengkhianatan di belakang. Mereka menyebarkan isu, menggembosi semangat umat, bahkan bekerja sama dengan musuh demi meruntuhkan persatuan. Demikian pula kelompok Yahudi yang menandatangani perjanjian damai, tetapi kemudian melanggarnya dengan cara paling licik. Semua ini menunjukkan bahwa makar bukan hal sepele, melainkan ancaman nyata bagi keberlangsungan umat.
Puncak makar besar terjadi pada Perang Ahzab. Di sana, kekuatan Quraisy, Yahudi, dan kabilah-kabilah Arab bersatu dalam satu tujuan: melenyapkan Islam dari muka bumi. Kekuatan mereka begitu besar, pasukan Muslim seakan terkepung dari segala arah. Namun dengan iman yang kokoh, strategi cerdas menggali parit, serta kesabaran kolektif, makar itu kandas. Allah sendiri yang menurunkan bala bantuan berupa angin kencang hingga pasukan musuh tercerai-berai.
Dari setiap konspirasi besar ini, kita belajar satu hal penting: makar sehebat apa pun pada akhirnya runtuh oleh kekuatan iman, kepemimpinan visioner, dan persatuan umat.
Pertanyaannya, bagaimana detail makar-makar tersebut mengubah jalannya sejarah Islam? Dan pelajaran apa yang bisa kita ambil untuk menghadapi konspirasi di era modern?
Jawabannya akan kita kupas pada bagian berikutnya.
(Jajang ab)
