Portal Warta Belanegara.Garut 22 juni 2025 Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti Stadion Olahraga Rakyat (SOR) Adiwijaya, Ciateul, Garut, pada penutupan kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Pesantren Kabupaten Garut (POSPEKAB) 2025. Acara ini ditutup secara resmi oleh Ketua Umum Komite Olahraga dan Seni Pesantren Indonesia (KOSPI), H. Aceng Beton, pada Sabtu Sore (22 Juni 2025) di hadapan ribuan peserta, panitia, dan tamu undangan.
Dalam pidato penutupannya yang sarat dengan semangat persatuan dan syukur, Wa Aceng—sapaan akrab H. Aceng Beton—mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya penyelenggaraan POSPEKAB tahun ini. Ia menyebut bahwa kegiatan ini tidak akan dapat terselenggara dengan baik tanpa sinergi dan dukungan dari berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga para pimpinan pondok pesantren.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Garut, DR. H. Syakur Amin, dan Wakil Bupati Garut, Hj. drg. Putri Karlina, MBA. Meskipun keduanya tidak sempat hadir pada acara penutupan malam ini, namun dukungan mereka selama proses persiapan dan pelaksanaan sangat kami rasakan,” ujar Wa Aceng dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta yang memadati tribun stadion.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Garut, Ade Hendarsyah, yang disebut Wa Aceng sebagai sosok yang konsisten dan penuh dedikasi dalam mendorong kegiatan positif bagi generasi muda, khususnya santri. Tidak ketinggalan, penghargaan khusus diberikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, DR. H. Saefulloh, S.Ag., MM., yang turut mendorong kolaborasi antara institusi keagamaan dan olahraga.
“POSPEKAB bukan hanya ajang olahraga dan seni, tetapi juga momentum untuk membangun karakter, akhlak, serta mempererat ukhuwah antar-santri se-Kabupaten Garut. Ini adalah bagian dari dakwah bil hal yang memperlihatkan bahwa santri tidak hanya kuat dalam ilmu, tetapi juga dalam fisik, seni, dan semangat kebersamaan,” lanjut Wa Aceng.
Tak lupa, Wa Aceng juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Garut atas segala dukungan moral, spiritual, dan doa-doanya. Menurutnya, keterlibatan pesantren dalam kegiatan semacam ini adalah bukti nyata bahwa pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas keislaman.
Kegiatan POSPEKAB 2025 yang berlangsung selama lima hari ini diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Garut. Mereka berkompetisi dalam berbagai cabang olahraga seperti atletik, dan pencak silat, serta cabang seni seperti marawis, MQK. Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat dan kreativitas, tetapi juga menjadi wahana silaturahmi antar-santri yang penuh kekeluargaan.
Sebagai penutup, Wa Aceng menyampaikan harapan agar kegiatan seperti POSPEKAB dapat terus dilanjutkan dan bahkan diperluas ke tingkat provinsi hingga nasional. Ia meyakini bahwa pembinaan santri dalam bidang olahraga dan seni akan menghasilkan generasi yang seimbang antara intelektualitas, spiritualitas, dan fisikalitas.
“Insya Allah, ke depan kita akan terus dorong agar ajang ini bisa menjangkau lebih luas. Garut bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa pembinaan santri bisa dikemas dengan cara yang inspiratif dan modern, tanpa kehilangan jati diri pesantren,” pungkas Wa Aceng, menutup pidatonya dengan penuh semangat.
Acara penutupan POSPEKAB 2025 ditutup dengan penampilan seni dari para santri dan pembacaan doa bersama sebagai bentuk syukur atas kelancaran kegiatan. Ribuan wajah bahagia tampak meninggalkan stadion malam itu, membawa pulang pengalaman berharga yang akan dikenang sepanjang hayat.(Red)