Ketua DKKG Jiwan: “Aksi Damai Mahasiswa Adalah Wajah Demokrasi Garut yang Berbudaya

Portal warta Bela Negara. Garut – Tanggal 2 September 2025 menjadi momentum penting bagi masyarakat Kabupaten Garut ketika ratusan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai aliansi menggelar aksi damai di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan. Di tengah gelombang massa yang menyuarakan aspirasi mereka dengan tertib dan damai, tampak hadir tokoh-tokoh penting daerah, termasuk Bupati Garut Syakur Amin, Wakil Bupati Putri Karlina, Ketua DPRD Aris Mundandar bersama 49 anggota DPRD lainnya, Kapolres Garut, Dandim 0611/Garut, dan Kepala Kejaksaan Negeri Garut.

Salah satu figur yang turut mencuri perhatian dalam aksi tersebut adalah Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut (DKKG), H. Irwan Hendarsyah, S.E., atau yang akrab disapa Jiwan. Di sela kerumunan pendemo, Jiwan diwawancarai oleh sejumlah awak media yang ingin mengetahui pandangannya terkait aksi mahasiswa yang berlangsung.

Dengan tenang, Jiwan menyampaikan bahwa aksi damai yang dilakukan para mahasiswa ini merupakan simbol nyata dari keberlangsungan demokrasi di Kabupaten Garut. Menurutnya, ekspresi bebas yang dilakukan dengan cara tertib dan damai menunjukkan bahwa Garut bukan hanya daerah yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tetapi juga mempertahankan identitasnya sebagai daerah yang berbudaya dan beradab.

> “Ini adalah wajah dari demokrasi yang sehat. Mahasiswa bersatu, rakyat bersatu. Dan hari ini kita semua bisa melihat bahwa Garut adalah kabupaten yang damai, yang berbudaya, yang menjunjung tinggi nilai luhur dalam menyampaikan aspirasi. Ini sangat membanggakan,” tutur Jiwan dengan penuh semangat.

 

Aksi damai yang berlangsung sejak pagi itu membawa berbagai tuntutan, sebagian besar menyuarakan isu-isu kebijakan daerah, transparansi anggaran, serta dorongan terhadap pemerataan pembangunan di wilayah pinggiran Garut. Namun yang menjadi sorotan utama adalah bagaimana suasana tetap terkendali dan tidak terjadi gesekan antara demonstran dan pihak aparat.

BACA JUGA  Agil Syahrizal Resmi Dikukuhkan Sebagai Ketua KNPI Garut dalam Musda XVI

Jiwan menyebut bahwa keterlibatan aktif tokoh-tokoh daerah dalam mendengarkan langsung aspirasi masyarakat adalah bukti bahwa pemerintah daerah Garut memiliki komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi partisipatif.

> “Saya sangat mengapresiasi kehadiran Pak Bupati, Ibu Wakil Bupati, Ketua DPRD, serta seluruh unsur Forkopimda. Ini bukan hanya soal merespons aksi, tetapi menunjukkan bahwa pemerintah hadir, mendengar, dan siap berdialog. Ini yang membentuk kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya,” tambahnya.

 

Sebagai Ketua DKKG, Jiwan juga menyoroti pentingnya pendekatan kebudayaan dalam merawat harmoni sosial di tengah perbedaan. Menurutnya, budaya lokal Garut yang menjunjung tinggi nilai musyawarah, sopan santun, dan rasa saling menghormati harus menjadi dasar dalam setiap bentuk ekspresi publik.

> “Budaya adalah fondasi kita. Aksi mahasiswa hari ini sangat mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Garut. Tidak ada kekerasan, tidak ada kerusakan. Semua berjalan damai, dengan orasi yang bermutu dan aspirasi yang konkret. Ini adalah contoh baik yang harus kita teruskan di masa mendatang,”dan mari kita terus kampanyekan tagline Garut hebat Garut cinta damai dalam ucapan video kreatif berlandaskan nilai budaya agar Indonesia tahu bahwa Garut mernah tumaninah pengabdi negri nan sejati jelas Jiwan.

 

Aksi damai tersebut berakhir menjelang sore hari dengan tertib. Para mahasiswa membubarkan diri setelah menyerahkan pernyataan sikap kepada perwakilan pemerintah daerah. Dalam penutupannya, orator mahasiswa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menjaga suasana tetap kondusif, sekaligus menegaskan bahwa perjuangan mereka adalah demi kebaikan Garut ke depan.

Kehadiran Jiwan dan tokoh-tokoh lainnya dalam aksi ini tidak hanya menjadi simbol kehadiran elite daerah, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sinergi antara rakyat dan pemimpin bisa terjalin dalam satu panggung demokrasi yang damai dan berbudaya.

BACA JUGA  Bhabinkamtibmas Polres Tator Dampingi Panen Jagung Kelompok Tani Binaan

Melalui pernyataan dan kehadirannya, Jiwan kembali mengukuhkan posisinya sebagai tokoh kebudayaan yang tak hanya memahami sejarah dan seni, tetapi juga realitas sosial-politik masyarakatnya. Di tengah perubahan zaman, peran kebudayaan sebagai perekat sosial ternyata tetap relevan dan menjadi bagian penting dari proses demokratisasi yang sehat.

Garut hari ini bukan hanya menunjukkan wajah demokrasi, tetapi juga memperlihatkan bahwa nilai-nilai budaya masih hidup dan menjadi kekuatan utama dalam menjaga kedamaian dan harmoni masyarakat.(opx)