Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ir H Beni Yoga Gunasantika,M.P dan Deni Mulyadi Ketua DPD HPDKI Apresiasi Kegiatan Festipal Patok di Garut.

 

Portal Warta Bela Negara Garut 03 Agustus 2025.Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Garut,Ir H Beni Yoga Gunasantika,M.P. memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Pestipal Patok yang Digelar di kampunh Rancabango Tarogong kaler , sebuah ajang yang menjadi ruang ekspresi dan pelestarian budaya lokal sekaligus penguatan ekonomi daerah melalui pengembangan domba Garut. Menurut Beni, ajang ini memiliki dua makna penting yang saling berkaitan dan harus terus dijaga keberlangsungannya.

Pertama, Pestipal Patok merupakan upaya konkret dalam mempertahankan sumber genetik domba Garut yang sudah dikenal sebagai salah satu kekayaan hayati unggulan dari Tatar Priangan. Keberadaan domba Garut bukan hanya sebagai hewan ternak biasa, melainkan juga simbol kebudayaan dan identitas masyarakat Garut. Melalui festival ini, domba Garut tetap dilestarikan dengan standar pemeliharaan dan seleksi genetik yang tinggi, agar keaslian ras tetap terjaga.

Kedua, Beni menekankan bahwa ajang ini menambah daya saing domba Garut di kancah nasional maupun internasional. Daya saing tersebut tidak hanya dilihat dari kualitas fisik dan ketangkasan domba, tetapi juga dari nilai ekonomi yang bisa dihasilkan. “Dengan meningkatnya daya saing, maka perekonomian masyarakat, khususnya peternak domba di Garut, akan ikut terdorong ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Ajang Pestipal Patok sendiri akan digelar sebanyak tiga kali, yang terdiri dari tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Dengan sistem berjenjang ini, diharapkan seleksi domba Garut yang tampil di tingkat nasional benar-benar merepresentasikan kualitas terbaik dari Jawa Barat, khususnya dari Kabupaten Garut sebagai daerah asal domba tersebut.

Sementara itu, Ketua HPDKI DPD Jawa Barat, H. Deni Mulyadi, turut menyampaikan apresiasinya kepada Kabupaten Garut atas konsistensinya dalam mempertahankan tradisi dan budaya domba Garut. Menurut Deni, keberadaan Garut sebagai pusat pelestarian domba Garut tidak tergantikan. “Setiap Pestipal Patok selalu dihadirkan domba Garut DM (Domba Murni), ini harus terus diintensifkan oleh pemerintah kabupaten. Karena dalam setiap kontes, domba Garut selalu menjadi juara dunia dan sudah diakui kelas dunia dalam hal seni ketangkasan maupun kontes,” jelas Deni.

BACA JUGA  Ucapan Terimaksih H Eno Warga Sekitar jalan merdeka Bunderan STM,Bangunan Liar di Trotoar di Bongkar Satpolpp.

Deni juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat generasi muda pecinta domba Garut yang hingga kini masih terus mempertahankan populasi dan kualitas domba lokal ini. Menurutnya, partisipasi generasi muda merupakan indikator bahwa pelestarian domba Garut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau peternak senior, melainkan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat luas.

Salah satu kegiatan utama dalam festival ini adalah SKDG (Seni Ketangkasan Domba Garut) yang setiap tahunnya mengalami perkembangan pesat. Idealnya, jumlah peserta yang ditargetkan adalah 150 pasang domba, namun antusiasme masyarakat yang luar biasa menyebabkan jumlah pendaftar seringkali melebihi angka tersebut. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap SKDG semakin meningkat dan memberikan harapan besar untuk masa depan pelestarian domba Garut.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, komunitas peternak, hingga masyarakat umum, Pestipal Patok bukan hanya menjadi ajang hiburan dan kompetisi, melainkan juga menjadi fondasi kuat dalam menjaga eksistensi domba Garut sebagai bagian dari warisan budaya sekaligus pendorong ekonomi lokal yang berkelanjutan.(Red)