Portal Warta Bela Negara Garut.14 Juni 2025 — Kepemimpinan yang kuat dan penuh pengabdian tidak hanya terlihat dari keputusan-keputusan besar yang diambil di siang hari, tetapi juga dari tindakan nyata yang dilakukan dalam keheningan malam, ketika kebanyakan orang sedang beristirahat. Sosok Kepala Desa Mekargalih, H. Ateng Sopandi, menjadi contoh nyata dari pemimpin yang tak kenal lelah dalam menjalankan tanggung jawabnya. Bahkan di hari libur dan malam hari pun, beliau tetap berdedikasi penuh untuk kemajuan dan kenyamanan warganya.
Pada Sabtu malam, 14 Juni 2025 pukul 19.30 WIB, suasana di Kampung Tanjakan Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut tampak berbeda dari biasanya. Di tengah kesejukan malam, sebuah rapat kecil namun penuh makna tengah berlangsung di salah satu balai warga. Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa, H. Ateng Sopandi, dan dihadiri oleh perwakilan RW 04, para ketua RT, perangkat desa, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah persoalan klasik namun krusial: sampah. Kepala Desa menekankan pentingnya kolaborasi antara warga dan pemerintah desa dalam menjaga kebersihan lingkungan, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa kebersihan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan atau pemerintah desa semata, melainkan harus menjadi budaya bersama.
“Saya tidak ingin hanya duduk di kantor menunggu laporan. Kita harus turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluhan warga, dan bersama-sama mencari solusi,” ujar H. Ateng Sopandi dalam rapat tersebut dengan nada tegas namun bersahabat.
Yang menarik, meski rapat tersebut berlangsung pada malam hari di akhir pekan, antusiasme warga tetap tinggi. Hadir pula tokoh masyarakat setempat, H. Yana Mulyana, yang memberikan pandangan bijaknya terkait penanganan sampah dan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. H. Yana mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian kepala desa yang selalu aktif dan terbuka terhadap masukan warga.
Rapat kecil ini menjadi cerminan dari kepemimpinan yang responsif dan inklusif. Bukan hanya sekadar seremonial, pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting, di antaranya pengadaan tempat sampah terpisah di setiap RT, jadwal rutin gotong royong setiap akhir pekan, serta pembentukan tim pemantau lingkungan yang terdiri dari warga secara sukarela.
Dedikasi H. Ateng Sopandi dalam mengabdi tak diragukan lagi. Ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati tidak mengenal waktu, tidak mengeluh, dan selalu hadir di tengah masyarakat dalam situasi apapun. Semangat beliau telah menjadi inspirasi bagi perangkat desa dan warga, bahwa membangun desa bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga membangun kesadaran, kepedulian, dan kebersamaan.
Melalui aksi nyata seperti ini, Desa Mekargalih terus melangkah maju menjadi desa yang bersih, aman, dan nyaman untuk semua warganya. Sebuah contoh teladan yang patut diapresiasi dan ditiru oleh pemimpin-pemimpin lainnya di berbagai pelosok negeri.(Red)