Garut, Portal Warta Bela Negara – Keluarga pengurus Yayasan Nangka Pait dengan tegas membantah adanya dugaan eksploitasi siswa di SMP IT Cikal Sukawening terkait pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru. Pernyataan ini disampaikan oleh Agus Dudi Firmansyah, sesepuh yayasan sekaligus kakak pemilik yayasan, melalui sambungan telepon kepada awak media pada Selasa (28/01/2025).
Isu dugaan eksploitasi ini mencuat setelah salah satu media online memberitakan bahwa siswa di SMP IT Cikal diduga diminta untuk membantu proses pembangunan sekolah. Menanggapi pemberitaan tersebut, Agus menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
“Anak-anak di sekolah kami hanya membantu atas dasar keikhlasan. Sekolah tidak pernah memaksa atau mengharuskan mereka untuk ikut dalam proses pengecoran atau pekerjaan lainnya. Tugas utama mereka adalah belajar. Kalau ada yang ingin membantu, itu muncul dari inisiatif mereka sendiri sebagai bentuk gotong royong,” jelas Agus.
Menurut Agus, tindakan siswa yang ingin membantu justru menunjukkan rasa tanggung jawab dan jiwa kerja sama yang tumbuh secara alami dari dalam diri mereka. “Semua ini dilakukan atas dasar kebaikan, bukan eksploitasi. Tuduhan tersebut sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Pernyataan Agus juga diperkuat oleh Kulsum, istri pemilik yayasan, yang turut menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara pihak sekolah dengan pemberitaan yang melibatkan seorang jurnalis bernama Saepudin alias Dapit. “Saudara Dapit datang ke sini sebagai jurnalis, bukan sebagai pihak yang menghalangi profesi lain. Jika ada kesalahpahaman, itu murni salah persepsi saja, dan tidak ada hubungannya dengan sekolah,” ujar Kulsum.
Pihak yayasan berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang berkembang dan mengakhiri isu yang dianggap tidak berdasar tersebut. Mereka menegaskan bahwa SMP IT Cikal Sukawening tetap berkomitmen pada tujuan utamanya, yaitu mendidik siswa dengan baik.
(Undang a Wiga)
Keluarga Yayasan SMP IT Cikal Sukawening Bantah Isu Eksploitasi Siswa
Garut, Portal Warta Bela Negara – Keluarga pengurus Yayasan Nangka Pait dengan tegas membantah adanya dugaan eksploitasi siswa di SMP IT Cikal Sukawening terkait pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru. Pernyataan ini disampaikan oleh Agus Dudi Firmansyah, sesepuh yayasan sekaligus kakak pemilik yayasan, melalui sambungan telepon kepada awak media pada Selasa (28/01/2025).
Isu dugaan eksploitasi ini mencuat setelah salah satu media online memberitakan bahwa siswa di SMP IT Cikal diduga diminta untuk membantu proses pembangunan sekolah. Menanggapi pemberitaan tersebut, Agus menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
“Anak-anak di sekolah kami hanya membantu atas dasar keikhlasan. Sekolah tidak pernah memaksa atau mengharuskan mereka untuk ikut dalam proses pengecoran atau pekerjaan lainnya. Tugas utama mereka adalah belajar. Kalau ada yang ingin membantu, itu muncul dari inisiatif mereka sendiri sebagai bentuk gotong royong,” jelas Agus.
Menurut Agus, tindakan siswa yang ingin membantu justru menunjukkan rasa tanggung jawab dan jiwa kerja sama yang tumbuh secara alami dari dalam diri mereka. “Semua ini dilakukan atas dasar kebaikan, bukan eksploitasi. Tuduhan tersebut sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Pernyataan Agus juga diperkuat oleh Kulsum, istri pemilik yayasan, yang turut menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara pihak sekolah dengan pemberitaan yang melibatkan seorang jurnalis bernama Saepudin alias Dapit. “Saudara Dapit datang ke sini sebagai jurnalis, bukan sebagai pihak yang menghalangi profesi lain. Jika ada kesalahpahaman, itu murni salah persepsi saja, dan tidak ada hubungannya dengan sekolah,” ujar Kulsum.
Pihak yayasan berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang berkembang dan mengakhiri isu yang dianggap tidak berdasar tersebut. Mereka menegaskan bahwa SMP IT Cikal Sukawening tetap berkomitmen pada tujuan utamanya, yaitu mendidik siswa dengan baik.
(Undang a Wiga)
