Portal Warta Bela Negara. Garut, 3 September 2025 – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah mahasiswa di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Garut pada hari ini menyisakan sorotan tajam terhadap Bupati Garut, usai dirinya melakukan kekeliruan saat membacakan teks Pancasila di hadapan massa aksi.
Momen tersebut sontak menuai respons keras dari berbagai kalangan, termasuk dari Forum Swadaya Reformasi Indonesia (FSRI). Anggota FSRI, Budi Juanda, yang turut hadir dalam aksi tersebut, angkat bicara menanggapi insiden tersebut. Dalam pernyataannya kepada media, Budi menilai bahwa kekeliruan membacakan teks Pancasila bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap ideologi dasar negara.
> “Biasa saja profesor doktor pun harus paham betul makna ideologi Pancasila, apalagi seorang pejabat publik seperti Bupati. Jangan berharap Bupati Garut bisa mengamalkan butir-butir Pancasila kalau membacanya saja keliru,” tegas Budi di sela-sela aksi.
Ia menilai bahwa permasalahan ini bukan sekadar “demam panggung” atau faktor teknis semata, melainkan mencerminkan lemahnya pemahaman terhadap ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia.
> “Ini bukan soal gugup atau lupa, ini soal ketidaksiapan dalam memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Apalagi beliau adalah Bupati—seorang pemimpin daerah yang seharusnya menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila,” lanjutnya.
Budi kemudian mendesak agar Bupati Garut segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia. Menurutnya, kesalahan ini berpotensi melemahkan semangat nasionalisme dan pendidikan ideologis, terutama di mata generasi muda.
> “Kami berharap Bupati Garut segera meminta maaf secara terbuka, tidak hanya kepada masyarakat Garut, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia. Karena Pancasila itu milik bersama, bukan sekadar hafalan, tapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai itu turut diwarnai dengan orasi-orasi mahasiswa yang menyerukan pentingnya pemahaman ideologi negara oleh para pejabat publik. Mereka berharap kejadian ini menjadi momentum evaluasi terhadap penguatan pendidikan Pancasila di kalangan birokrasi dan masyarakat luas.(Red)