Kekecewaan Rian Atas Muscab BPC-HIPMI ke 7 di Sabda Alam:Tidak Sah menurut Rian

Daerah156 Dilihat

 

Portal warta bela negara garut 25 april 2025. Muscab BPC HIPM ke 7 yang baru saja diselenggarakan di kawasan Sabda Alam, Cipanas, menyisakan banyak catatan, terutama dari sosok Rian yang menyuarakan kekecewaannya secara terbuka. Bagi Rian, musyawarah cabang tersebut bukan hanya jauh dari harapan, tetapi juga dianggap cacat secara proses dan esensi. Ia menyayangkan jalannya kegiatan yang menurutnya tidak mencerminkan semangat kebersamaan dan profesionalitas yang seharusnya menjadi ruh dari HIPMI itu sendiri.

Menurut Rian, cacatnya Muscab ini tidak hanya terletak pada teknis pelaksanaan, tetapi lebih dalam lagi – menyentuh aspek fundamental dari organisasi itu sendiri. Ia merasa bahwa Muscab ini justru mencerminkan akumulasi dari berbagai kekecewaan yang selama ini dipendam oleh banyak pihak. Bukan hanya persoalan teknis, namun juga soal etika, komunikasi, dan transparansi dalam pengambilan keputusan.

Salah satu hal yang paling disorot oleh Rian adalah tidak diundangnya anggota-anggota HIPMI dalam acara penting tersebut. Sebuah keputusan yang dianggap mengabaikan nilai-nilai demokrasi dan partisipasi. Dalam organisasi sebesar dan seberpengaruh HIPMI, keterlibatan aktif seluruh anggota adalah kunci dari keberhasilan setiap proses musyawarah. Ketika undangan hanya bersifat terbatas dan tidak merata, maka yang terjadi adalah eksklusivitas, bukan lagi inklusivitas yang seharusnya dikedepankan.

Situasi pun sempat memanas, terjadi sedikit kericuhan yang menambah luka atas pelaksanaan Muscab ini. Alih-alih menjadi wadah konsolidasi dan regenerasi, Muscab HIPMI kali ini malah menjadi panggung bagi konflik dan perpecahan kecil yang bisa berdampak panjang bila tidak segera ditangani dengan bijak.

Rian sendiri mengaku kecewa bukan karena ambisi pribadi atau kepentingan sesaat, melainkan karena kecintaannya terhadap HIPMI. Ia berharap organisasi ini tetap menjadi tempat bertumbuhnya para pengusaha muda, tempat belajar, dan tempat membangun jejaring yang sehat. Namun dengan kejadian seperti ini, Rian khawatir semangat itu akan perlahan terkikis.

BACA JUGA  Bhabinkamtibmas Polres Tator Dampingi Panen Jagung Kelompok Tani Binaan

Ia pun menyerukan agar ada evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan Muscab kali ini. Evaluasi bukan untuk mencari kambing hitam, tetapi sebagai bentuk refleksi agar ke depannya HIPMI bisa berjalan dengan lebih terbuka, adil, dan inklusif. Sebab organisasi sebesar HIPMI tidak akan bisa maju jika kepercayaan anggotanya terus-menerus dikhianati.

Kekecewaan Rian adalah gambaran dari suara-suara lain yang mungkin belum terdengar. Sebuah sinyal bahwa HIPMI perlu lebih peka terhadap dinamika internalnya. Muscab bukan hanya agenda seremonial, tapi momentum untuk memperkuat fondasi organisasi. Dan jika momentum itu disia-siakan, maka yang tersisa hanyalah kekecewaan seperti yang kini dirasakan oleh Rian dan banyak anggota lainnya..

(Taofik hidayat)