Portal warta BelaNega,Garut 13 mei 2025,Di tengah derasnya arus modernisasi dan kesibukan administratif, masih ada sosok pemimpin yang tetap mengutamakan kepentingan lingkungan dan kenyamanan warganya. Dialah H. Ateng Sopandi, Kepala Desa Mekargalih, yang kembali menunjukkan kepeduliannya dengan turun langsung membersihkan lingkungan desa, bahkan di hari libur.
Pemandangan yang jarang terjadi ini menjadi perhatian warga Mekargalih, yang merasa bangga sekaligus tersentuh oleh semangat dan dedikasi pemimpin mereka. Pada senen kalender merah di pagi, ketika sebagian besar masyarakat menikmati waktu istirahat, H. Ateng Sopandi justru mengenakan pakaian kerja sederhana dan membawa peralatan kebersihan untuk mulai membersihkan tumpukan sampah di beberapa titik yang rawan kotoran.
Sampah-sampah yang menumpuk di sudut jalan desa dan di sekitar saluran air tidak luput dari perhatian beliau. Dengan tangan sendiri, tanpa mengandalkan petugas kebersihan, ia mengumpulkan dan mengangkut sampah ke tempat pembuangan sementara. Langkah ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi juga wujud nyata komitmen terhadap lingkungan bersih dan sehat.
Menurut warga, ini bukan kali pertama H. Ateng melakukan hal tersebut. Sudah menjadi kebiasaan beliau untuk tidak tinggal diam jika melihat kebersihan desa terganggu. Beberapa warga bahkan bergabung membantu setelah melihat beliau bekerja, menciptakan suasana gotong-royong yang harmonis.
“Pak Kades memang luar biasa. Beliau tidak hanya menyuruh, tapi memberi contoh langsung. Kami jadi malu kalau tidak ikut menjaga kebersihan,” ujar Pak Dani, salah satu warga yang ikut membantu saat itu.
Langkah H. Ateng ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan mereka sendiri. Ia kerap mengingatkan bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas petugas desa.
Dalam wawancara singkat, H. Ateng mengatakan, “Kebersihan adalah bagian dari kenyamanan hidup. Kalau kita ingin tinggal di lingkungan yang sehat dan asri, maka kita harus mulai dari diri sendiri. Saya hanya menjalankan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.”
Semangat beliau menjadi inspirasi nyata bagi pemimpin lain, bahwa kekuasaan bukan sekadar jabatan, tetapi amanah untuk mengabdi. Di saat banyak pejabat sibuk dengan urusan formalitas, H. Ateng memilih jalan sederhana namun bermakna—berbuat langsung untuk desanya.
Kepala Desa Mekargalih ini membuktikan bahwa kepemimpinan sejati terletak pada tindakan, bukan hanya kata-kata. Desa Mekargalih boleh bangga memiliki pemimpin yang tidak hanya memikirkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter dan budaya bersih warganya.
