Portal Warta Bela Negara Garut. Malangbong – Kepala Desa Cisitu akhirnya angkat bicara menanggapi viralnya kondisi jalan rusak di sejumlah wilayah desa yang ramai diperbincangkan di media sosial. Beberapa ruas jalan yang disorot antara lain jalan dari Kampung Bojong–Cariu menuju Desa Sakawayana, serta jalan dari Kampung Latar–SMKN 7 Garut menuju Kampung Sakawayana. Sebelumnya, kondisi jalan di Kampung Cisitu juga sempat menjadi sorotan.
Menanggapi hal tersebut, Kades Cisitu menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan media yang telah peduli terhadap kondisi infrastruktur desanya sebagai bentuk kontrol sosial. Ia pun mengakui bahwa perencanaan desa masih perlu diperbaiki, terutama dalam hal sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Terkait perbaikan jalan, Kades menjelaskan bahwa hal itu telah masuk dalam usulan Musyawarah Desa (Musdes) tahun lalu dan menjadi bagian dari skala prioritas yang dibagi melalui berbagai jalur, termasuk pengajuan ke dinas terkait maupun melalui aspirasi anggota dewan. Untuk sementara, perbaikan Jalan Kampung Cisitu telah dianggarkan dan akan dilanjutkan ke Jalan Bojong dan Jalan SMKN 7 Garut dalam waktu dekat.
Kades juga menjelaskan bahwa fokus pembangunan desa saat ini adalah pembuatan Embung Desa, menyusul terjadinya bencana hidrometeorologi seperti kekeringan pada tahun 2023 dan banjir bandang awal tahun 2024. Pada musim kemarau lalu, distribusi air bersih untuk warga bahkan dilakukan secara intens melalui BPBD dan instansi lainnya di Kabupaten Garut.
Menanggapi isu dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-D), Kades Cisitu dengan tegas membantah adanya praktik tersebut. Ia menegaskan bahwa bantuan telah disalurkan secara utuh kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Petugas Kegiatan (PK), disaksikan oleh Camat, Babinsa, pendamping desa, perangkat desa, BPD, serta Ketua LKD. Penyaluran dilakukan sesuai prosedur dan dengan transparansi penuh.
“Namun demikian, kami tetap melakukan penelusuran lebih lanjut apabila ada pihak lain yang mencoba bermain dengan motif dan kepentingan tertentu. Semua perangkat desa sudah diperiksa dan tidak ditemukan adanya praktik pemotongan,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Kades mengajak seluruh warga untuk lebih proaktif dalam membangun desa secara bersama-sama. Ia menekankan bahwa Kantor Desa adalah rumah bersama yang selalu terbuka bagi seluruh warga.
“Mari sudahi rivalitas, dukung bersama Desa Cisitu yang lebih baik. Ngawangun desa téh butuh babarengan ti sakumna elemen masyarakat. Asa éndah mun bari ngopi bareng, diskusi babarengan,” ujarnya.
Kades juga berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan preseden buruk di kemudian hari.
“Mun hayang sagalana téh kudu wae diviralkan… atuh cilaka. Nepi ka iraha? Jeung saha waé nu jadi pamingpinna bakal terus-terusan dikitu. Hayu urang jaga kabersamaan jeung kondusivitas di lingkungan urang,” pungkasnya.
(Red***)