Portal warta belanegara Garut – Jumat, 2 Mei 2025 menjadi hari yang penuh semangat dan haru bagi warga Kabupaten Garut. Dalam suasana religius dan penuh harapan, sebanyak 424 jemaah haji dari Kabupaten Garut yang tergabung dalam Kloter 5 resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci. Sejak pagi hari, gelombang kendaraan dan masyarakat yang hendak mengantar sanak saudara memadati sejumlah titik utama di pusat kota, khususnya di Jalan Cimanuk, Jalan Ahmad Yani, hingga area sekitar Alun-Alun Garut.
Ratusan kendaraan mulai dari roda dua, mobil pribadi, hingga bus besar memenuhi bahu jalan. Tak sedikit pula yang memilih memarkir kendaraan di area sekitar alun-alun karena sulitnya mencari lahan parkir di tengah keramaian. Dalam kondisi yang sangat padat dan berpotensi menimbulkan kemacetan, kehadiran aparat kepolisian sangat vital untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan tertib.
Salah satu sosok yang menjadi sorotan dalam pengamanan lalu lintas kali ini adalah Ipda Ade Sulaeman, Kanit Turjagawali Satlantas Polres Garut. Sejak pagi buta, Ipda Ade telah bersiaga di lapangan bersama personel lainnya, mengatur arus kendaraan, memberikan arahan kepada para pengemudi, serta memastikan jalur kendaraan jemaah tidak terganggu oleh kendaraan pengantar.
Dengan sigap dan penuh tanggung jawab, Ipda Ade Sulaeman memimpin langsung pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Ketegasannya berpadu dengan sikap humanis yang mencerminkan sosok polisi sebagai pelayan masyarakat. Ia tak hanya mengatur kendaraan, tetapi juga membantu para lansia, anak-anak, dan anggota keluarga jemaah lainnya yang terlihat kebingungan di tengah keramaian.
“Setiap tahun kami sudah siapkan pola pengamanan untuk pelepasan jemaah haji. Yang utama adalah keselamatan jemaah dan kelancaran arus kendaraan,” ujar Ipda Ade di sela-sela kesibukannya di lapangan.
Selain itu, koordinasi antarinstansi juga berjalan efektif. Petugas dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan relawan ikut membantu mengatur titik parkir dan jalur keluar-masuk kendaraan, namun peran kepolisian tetap menjadi ujung tombak dalam menjaga situasi kondusif. Masyarakat pun tampak kooperatif mengikuti arahan petugas, dan situasi tetap aman hingga seluruh jemaah diberangkatkan dengan selamat.
Suasana haru pun menyelimuti Alun-Alun Garut ketika bus-bus jemaah perlahan bergerak meninggalkan lokasi. Terdengar lantunan doa dan takbir dari keluarga yang mengantar, mengiringi kepergian orang-orang tercinta menuju ibadah haji yang suci. Di tengah keharuan itu, peran aparat seperti Ipda Ade Sulaeman sering kali luput dari sorotan, padahal keberhasilan acara besar semacam ini tak lepas dari kerja keras dan dedikasi mereka di lapangan.
Melalui dedikasinya, Ipda Ade Sulaeman menunjukkan bahwa tugas pengamanan bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk pelayanan kepada masyarakat yang sangat berarti. Dengan kesiapsiagaan dan ketegasan yang tetap mengedepankan empati, ia menjadi contoh teladan bagi personel lainnya dalam mengemban tugas negara.
Hari itu, Jumat 2 Mei 2025, tak hanya menjadi momen bersejarah bagi jemaah haji yang diberangkatkan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kerja ikhlas dan tanggung jawab seorang aparat dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat luas.
(Taofik hidayat)