Ibu Sumiyati Didatangi Anggota DPRD Yudha Puja Turnawan Mengajak Pihak Bergotong Royong Memperbaiki Rumah Yang sangat Memprihatinkan

 

Portal Warta Bela Negara. GARUT 10 September 2025. Sebuah rumah reyot berdiri di Kampung Nangorak RT 02 RW 03, Desa Sukahati, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Dindingnya lapuk, kayu penyangganya nyaris patah, atap bocor di berbagai sudut, bahkan sebagian tiang harus ditopang kayu seadanya agar tidak ambruk. Di rumah itulah, seorang janda bernama Ibu Sumiyati berjuang melanjutkan hidup, menempati peninggalan rumah ibunya yang kini tidak layak huni.

Kondisi memprihatinkan itu mengetuk hati Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan. Pada Rabu (10/9/2025), ia bersama Rahmat, perwakilan dari bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Garut, menyambangi kediaman Ibu Sumiyati. Dalam kesempatan tersebut, Yudha memberikan bantuan sembako, sementara Dinsos menyalurkan bantuan permakanan.

“Rumah ini peninggalan almarhumah ibu dari Ibu Sumiyati. Sayangnya, karena dokumen kependudukan masih tercatat di Depok dan belum dipindahkan, beliau tidak bisa mengakses bantuan resmi dari Kemensos, Kementerian PUPR, maupun dari Disperkim Garut dan Pemprov Jabar,” ujar Yudha.

Situasi ini membuat Ibu Sumiyati seolah terjebak dalam lingkaran persoalan administratif, padahal ia sudah menetap di Garut selama lima tahun. Melihat kondisi yang nyaris roboh, Yudha menilai satu-satunya jalan keluar adalah membangun kolaborasi melalui gotong royong.

“Solusinya ada pada kepedulian bersama, baik dari Baznas melalui dana umat, CSR lembaga keuangan, maupun iuran ASN serta solidaritas warga sekitar. Rumah ini sangat mengancam keselamatan, apalagi saat hujan deras. Perbaikan harus segera dilakukan,” tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Yudha juga mengajak Ketua RW setempat, Adin, untuk menggerakkan warga memperkokoh semangat gotong royong. “Saya sebagai anggota DPRD siap ikut membantu, baik secara pribadi maupun mendorong adanya dukungan lebih luas. Karena persoalan ini bukan hanya soal rumah, tetapi soal kemanusiaan,” ungkapnya.

BACA JUGA  Usaha Potong Rambut Milik Budi Risman di Desa mekarasih Malangbong Semakin ramai di Kunjungi Pelangan

Yudha juga menitipkan harapan besar kepada Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin. Dengan kewenangan dan jaringannya, Yudha percaya bupati bisa mengoptimalkan kolaborasi berbagai pihak. “Apalagi di rumah ini terpasang foto dan kalender Bapak Bupati. Semoga menjadi pengingat bahwa rakyat menaruh harapan besar agar pemerintah hadir di tengah kesusahan mereka,” kata Yudha penuh harap.

Ia pun menutup kunjungannya dengan ajakan moral: “Ayo kita bergotong royong, bahu membahu membantu warga Garut yang kesusahan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli pada saudara-saudara kita?”

Kisah Ibu Sumiyati bukan hanya tentang seorang janda yang tinggal di rumah rapuh, melainkan cermin dari tantangan sosial yang memerlukan solidaritas. Saat kepedulian bertemu dengan aksi nyata, di sanalah harapan baru lahir.(opk)