Portal warta bela negara Garut – Dalam khazanah budaya dan keislaman Indonesia, nama Usep Romli HM mencuat sebagai sosok yang berhasil merajut harmoni antara pelestarian budaya Sunda dan pengamalan syariat Islam. Kiprah dan karya besar sang tokoh tidak hanya menjadi inspirasi masyarakat Sunda, tetapi juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai lokal dapat selaras dengan prinsip tauhid dan iman yang kuat.
Budaya Sunda dikenal kaya akan nilai moral, adat istiadat, serta kearifan lokal yang mendalam. Namun, pelestarian budaya ini, menurut Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Garut Utara (PM Gatra), Holil Aksan Umarzen, harus tetap mengakar pada ajaran Islam agar tidak melenceng dari prinsip tauhid. Dalam hal ini, kata Holil, Usep Romli adalah sosok ideal yang menjadi panutan dalam mengintegrasikan budaya dan iman.
Kiprah dan Keteladanan
Sebagai sastrawan, wartawan, aktivis pendidikan, dan tokoh budaya, Usep Romli dikenal luas atas perjuangannya dalam menjaga kekayaan tradisi Sunda dengan penuh kepedulian dan tanggung jawab—dalam istilah Sunda, koprah. Dalam setiap langkahnya, ia menegaskan pentingnya keberanian dan keikhlasan sebagai bagian dari jihad kebudayaan yang berlandaskan iman.
“Tradisi tidak boleh menjadi ancaman bagi keimanan. Sebaliknya, harus menjadi sarana memperkuatnya,” demikian salah satu prinsip yang kerap digaungkan oleh Usep Romli.
Karya-Karya Monumental
Deretan karya tulisnya menjadi bukti kontribusi besar dalam bidang sastra dan dakwah. Di antaranya:
“Si Ujang Anak Peladang” (1973), sebuah kisah anak dengan muatan nilai moral dan budaya Sunda yang kuat,
“Pahlawan-pahlawan Hutan Jati” (1974), yang mengangkat semangat keberanian dan perjuangan,
“Bentang Pasantren” (1983), yang mengulas kedalaman tradisi pesantren sebagai bagian dari budaya Sunda.
Tak hanya itu, Usep Romli juga dikenal aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan masyarakat, mengajak umat untuk memahami pentingnya menjaga warisan budaya tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keislaman.
Jejak Organisasi dan Sosial
Di organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Usep Romli turut memperkuat sinergi antara budaya lokal dan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Ia juga dikenal aktif membina masyarakat melalui berbagai forum kebudayaan dan pendidikan, membangun karakter bangsa yang berbudaya sekaligus religius.
Inspirasi Lintas Generasi
Holil Aksan menilai bahwa semangat koprah, keberanian, dan dedikasi Usep Romli adalah fondasi penting yang harus diwariskan kepada generasi muda. “Beliau bukan hanya penjaga budaya, tetapi juga penjaga iman. Dan itu adalah warisan yang sangat berharga bagi kita semua,” ujarnya.
Penutup
Harmoni antara budaya Sunda dan syariat Islam yang diperjuangkan oleh Usep Romli HM adalah bukti bahwa dua unsur tersebut bukan sesuatu yang harus dipertentangkan, melainkan dapat saling melengkapi. Dengan karya dan keteladanan yang ditinggalkannya.
(Undang wiga)