Dua Rumah Rusak Akibat Bencana Hidrometeorologi di Garut

News20 Dilihat

 

Portal Warta Bela Negara Garut, Kamis, 13 Maret 2025 – Dua rumah warga di Kampung Sukamanah, RW 21, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, mengalami kerusakan akibat hujan deras disertai angin kencang pada pukul 15.30 WIB. Rumah milik Pak Andri mengalami kerusakan pada bagian atap yang ambruk, sementara rumah milik Pak Ade Wahyu mengalami ambruk pada dinding belakang.

Menjelang waktu berbuka puasa, Anggota DPRD Garut dari Fraksi PDIP, Yudha Puja Turnawan, bersama Lurah Sukagalih Sopi Peridiansyah, Babinsa Koptu Dwi Ari, dan Babinmas Pak Iwan mengunjungi kedua keluarga terdampak. Kehadiran mereka bertujuan untuk memberikan dukungan moril serta meringankan beban korban bencana tersebut.Dua Rumah Rusak Akibat Bencana Hidrometeorologi di Garut

Di saat yang bersamaan, hujan lebat juga menyebabkan pohon tumbang di Jalan Raya Samarang, tepatnya di wilayah Kampung Cirengit, Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul. Beberapa rumah warga di Kampung Cirengit juga mengalami kerusakan akibat peristiwa ini.

Berdasarkan data BPBD Garut, sejak 17 Oktober 2024 hingga 8 Maret 2025 telah terjadi 244 kejadian bencana hidrometeorologi. Jumlah ini terus bertambah, termasuk kejadian pada 12 Maret 2025 di Kampung Cibolang, Desa Karangsari, Kecamatan Leuwigoong, di mana sebuah rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras.

Melihat banyaknya bencana yang terjadi, Yudha Puja Turnawan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk mengoptimalkan pendanaan dari CSR perusahaan dan lembaga filantropi, seperti BAZNAS. Ia juga berharap hasil efisiensi anggaran Pemkab Garut dapat dialokasikan sebagian untuk jaring pengaman sosial bagi warga terdampak.

Pada 10 Maret 2025, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Garut bersama Badan Anggaran DPRD Garut mengungkap adanya celah fiskal hasil efisiensi sebesar Rp50,88 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp30,658 miliar dialokasikan untuk membiayai sektor pekerjaan umum yang dipangkas pemerintah pusat, sementara sisanya digunakan untuk program satu desa satu sarjana.

BACA JUGA  SDN 01 Sukaratu Peringati Isra Mi'raz Nabi Muhammad SAW 1446H dengan kegiatan keagamaan dan Edukasi Berbagi

Namun, menurut Yudha, prioritas utama saat ini seharusnya adalah perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi. Ia menekankan pentingnya penanganan pascabencana, termasuk perbaikan irigasi, sekolah, dan rumah warga yang terdampak.

Rencananya, pada Jumat, 14 Maret 2025, akan dilakukan penetapan Peraturan Bupati tentang Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2025. Yudha berharap Pemkab Garut memprioritaskan penanganan pascabencana dan program perlindungan sosial bagi warga terdampak.

“Semoga Bupati Garut dapat lebih bijak dalam menentukan prioritas pembangunan demi kepentingan masyarakat yang terdampak bencana,” pungkas Yudha.

(Taofik hidayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *