Portal warta bela negara Garut, 27 Mei 2025 — Aula Kecamatan Cibatu menjadi tempat berlangsungnya kegiatan diskusi bertema agroforestri yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini membahas berbagai peluang dan tantangan dalam mengimplementasikan budaya berkelanjutan melalui sistem agroforestri.
Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan terpadu yang menggabungkan unsur kehutanan, pertanian, dan peternakan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan, efisiensi penggunaan sumber daya alam, serta memperkuat keseimbangan ekologi dan ekonomi masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendalami peluang yang ditawarkan oleh agroforestri, di antaranya:
Meningkatkan produktivitas lahan melalui optimalisasi fungsi lahan.
Mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui hasil panen yang melimpah.
Berperan penting dalam konservasi sumber daya lahan dan air.
Mengurangi tekanan terhadap tanah dan melindungi keanekaragaman hayati.
Namun, agroforestri juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi secara kolaboratif, seperti:
Dampak perubahan iklim dan kerentanan lingkungan terhadap sistem pertanian terpadu.
Perlunya pengembangan model agroforestri yang sesuai dengan karakteristik lokal.
Rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengadopsi praktik ini.
Kebutuhan akan integrasi kebijakan dan dukungan dari sektor kehutanan dan pemerintah.
Para pemangku kepentingan berharap kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam penerapan agroforestri secara berkelanjutan. Dengan sinergi antara pengetahuan lokal, pendekatan ilmiah, dan dukungan kebijakan, agroforestri diyakini mampu menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
(Undang Wiga)