Portal Warta Bela Negara GARUT,11april 2025. Kasus dugaan pencabulan seorang anak perempuan di Garut oleh ayah dan kakeknya sendiri menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Sri Ratih, S.H., seorang aktifis perempuan dari ormas SOKSI yang menyampaikan pernyataan tegas terkait kasus yang dinilainya sangat biadab tersebut. “Pelaku harus dijeratkan hukum yang seberat-beratnya. Ini adalah tindakan yang secara moral sangat biadab dan tidak dapat ditoleransi,” ujar Sri Ratih dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Pernyataan Sri Ratih ini kemudian memicu berbagai komentar dari masyarakat. Salah satu komentar yang menarik perhatian adalah yang mengaitkan kasus tragis ini dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Garut yang akan datang, yang diperkirakan menghabiskan anggaran hingga 78 miliar rupiah.
Dalam komentarnya, seorang warganet berharap agar Pilkada tersebut dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar pro rakyat dan memiliki komitmen kuat dalam melindungi perempuan dan anak.
Komentar tersebut juga menyinggung posisi Wakil Bupati Garut saat ini yang dijabat oleh seorang perempuan, dengan harapan agar beliau dapat lebih mengedepankan perspektif “keibu-ibuan” dalam menangani isu-isu sensitif seperti ini.
“Dengan kaitan ini dan Berharap Ada Keterwakilan Perempuan di Pemilihan Kepala Daerah Kab Garut yang Habiskan Anggaran 78 Miliar Peduli Terhadap Kasus Seperti Ini. Dimana pemilu tersebut harus menghasilkan pemimpin yang bener benar pro rakyat dan mempunyai peran serta dalam melindungi perempuan dan anak dan hasil pemilihan yang nota bene wakil bupati nya kabupaten Garut adalah dari kalangan perempuan lebih mengedepankan ke ibu ibuan,” tulis warganet tersebut.
Komentar ini mencerminkan harapan sebagian masyarakat agar isu perlindungan perempuan dan anak menjadi perhatian utama dalam agenda politik daerah. Anggaran Pilkada yang besar diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memiliki kepekaan dan tindakan nyata dalam melindungi kelompok rentan.
Kasus pencabulan ini sendiri saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Masyarakat menanti tindakan tegas aparat penegak hukum dalam memberikan keadilan bagi korban dan menghukum pelaku sesuai dengan perbuatannya. Sementara itu, harapan akan pemimpin daerah yang lebih responsif terhadap isu-isu sosial seperti ini semakin menguat menjelang Pilkada Garut mendatang.
(Taofik Hidayat)