Desa Sanding,Potret Unik,Perempuan yang Mendominasi Pekerjaan dan Kepemimpinan

News36 Dilihat

 

Portal Warta Bela Negara Garut, 5 Maret 2025– Desa Sanding di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, menjadi sorotan karena keunikannya yang jarang ditemukan di tempat lain. Di desa ini, kaum perempuan bukan hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga mendominasi pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh laki-laki, serta memegang jabatan penting dalam Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).

Kasi Pemerintahan Desa Sanding, Alvin S.IP, mengungkapkan bahwa sekitar 95% jabatan Ketua RT dan RW di desa ini dipegang oleh perempuan. Dari 22 Ketua RT, hanya dua di antaranya yang dijabat oleh laki-laki. Hal ini terjadi karena sebagian besar laki-laki di Desa Sanding merantau ke berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja sebagai buruh bangunan, mandor, hingga arsitek.

“Bisa dibilang 85% laki-laki di desa ini tidak ada di tempat karena mencari nafkah di luar kota, bahkan ada yang hanya pulang setahun sekali. Maka dari itu, para emak-emak di sini terbiasa mengambil alih berbagai pekerjaan, termasuk yang biasanya dilakukan oleh laki-laki,” ujar Alvin saat ditemui awak media.

Perempuan Menjadi Tulang Punggung Desa

Tidak hanya dalam kepemimpinan, kaum perempuan di Desa Sanding juga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong, perbaikan saluran air, pengecoran jalan, hingga penanganan bencana seperti longsor. Bahkan, mereka menggarap sawah dari mencangkul hingga menanam padi.Desa Sanding,Potret Unik,Perempuan yang Mendominasi Pekerjaan dan Kepemimpinan

“Satu-satunya pekerjaan yang tidak dilakukan emak-emak di sini hanyalah menggali kuburan. Selebihnya, semua bisa mereka kerjakan,” imbuh Alvin.

Kondisi ini menjadikan Desa Sanding sebagai contoh nyata pemberdayaan perempuan dalam kehidupan sosial dan pembangunan desa. Ketika kaum laki-laki merantau, perempuan di desa ini mampu menjalankan roda pemerintahan dan memastikan semua aspek kehidupan tetap berjalan dengan baik.

BACA JUGA  Polres Garut Razia Ratusan botol Miras dan Kenalpot Brong Dalam Oprasi Cipta Kondisi

Budaya dan Prestasi Desa Sanding

Selain keunikan dalam peran perempuan, Desa Sanding juga memiliki kekayaan budaya dan sejarah prestasi di bidang olahraga. Desa ini dikenal dengan seni tradisionalnya, seperti Karinding Sanding, Terbang Sanding, dan Badeng Sanding, yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Tak hanya itu, Desa Sanding juga pernah melahirkan atlet nasional di cabang olahraga catur pada era 1985. Keunikan ini semakin menegaskan bahwa desa ini tidak hanya kuat dalam ketahanan sosial, tetapi juga memiliki kontribusi dalam seni dan olahraga di tingkat nasional.

Perlu Perhatian Pemerintah

Melihat potensi luar biasa ini, Alvin berharap pemerintah daerah maupun pusat lebih memperhatikan pemberdayaan perempuan di Desa Sanding. “Kami berharap ada dukungan lebih untuk kaum perempuan di desa ini, karena mereka sudah membuktikan mampu menjalankan berbagai tugas yang biasanya dilakukan laki-laki,” tuturnya.

Desa Sanding menjadi bukti nyata bahwa perempuan mampu menjalankan berbagai peran dalam kehidupan bermasyarakat. Keunikan desa ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam hal pemberdayaan perempuan dan kemandirian desa.

(Taofik Hidayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *