Portal Warta Bela Negara Garut, 27 Maret 2025 – Praktisi hukum dan pemerhati lingkungan, Dadan Nugraha SH, mengkritisi kondisi lingkungan di Kabupaten Garut yang semakin memprihatinkan akibat eksploitasi sumber daya alam, polusi industri, serta alih fungsi lahan yang tidak berkelanjutan.
Dalam sebuah seminar dan diskusi publik, Dadan menegaskan bahwa kerusakan hutan dan bencana alam seperti banjir serta longsor merupakan akibat dari kelalaian banyak pihak, terutama perusahaan yang mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Ia menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran lingkungan, dengan merujuk pada Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta peraturan daerah terkait tata ruang.
Menurutnya, langkah konkret perlu segera dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan di Garut. Ia mengajukan beberapa solusi, di antaranya:
1. Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan lingkungan.
2. Merevisi dan mengimplementasikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar lebih ketat dan berorientasi pada keberlanjutan.
3. Mempromosikan bisnis yang ramah lingkungan guna mengurangi dampak eksploitasi alam.
4. Memberdayakan masyarakat dalam pelestarian lingkungan melalui edukasi dan program berbasis komunitas.
5. Menjaga pengelolaan limbah industri agar tidak mencemari sungai dan tanah di sekitar kawasan industri.
6. Mensosialisasikan peraturan lingkungan kepada masyarakat dan pelaku usaha agar kesadaran akan pentingnya lingkungan semakin meningkat.
Dadan berharap kritik dan rekomendasinya dapat mendorong Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera bertindak. “Lingkungan yang sehat adalah warisan bagi generasi mendatang. Kita tidak boleh tinggal diam melihat alam kita semakin rusak,” tegasnya.
Seruan ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pemerintah, pelaku industri, maupun masyarakat, bahwa perlindungan lingkungan bukan hanya tanggung jawab segelintir orang, tetapi tugas bersama demi masa depan Garut yang lebih hijau dan lestari.
(Taofik hidayat)
