Budaya,Agama,dan Harga diri:Pilar Jati Diri Manusia Menurut Holil Aksan Umarzen

News122 Dilihat

 

Portal warta bela negara Bandung – Dalam sebuah narasi reflektif, Holil Aksan Umarzen, Pinisepuh Majelis Musyawarah Sunda, menegaskan pentingnya tiga fondasi utama dalam membentuk jati diri manusia: budaya, agama (tauhid), dan harga diri. Menurutnya, ketiga aspek ini merupakan warisan utama dari Allah sejak penciptaan Nabi Adam AS sebagai khalifah di muka bumi.

Dalam pandangannya, budaya adalah nilai dan kebijaksanaan yang diwariskan untuk menjaga martabat manusia. “Budaya yang sesuai dengan fitrah manusia akan memperkuat karakter dan menjadikan manusia mampu menjalankan amanah sebagai khalifah,” ujarnya, mengutip QS. Al-‘Alaq: 5 sebagai dasar pemikiran.

Sementara itu, agama, khususnya Islam melalui ajaran tauhid, menjadi petunjuk utama yang menghubungkan manusia dengan Penciptanya. Ia menekankan pentingnya hidup berlandaskan niat dan ibadah kepada Allah, sebagaimana tercantum dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 dan sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Aspek ketiga, harga diri, menurut Holil adalah refleksi dari kemuliaan manusia di mata Allah. “Manusia telah dimuliakan oleh Allah. Maka dari itu, menjaga harga diri adalah bagian dari menjaga kemuliaan tersebut,” ungkapnya sambil merujuk pada QS. Al-Isra: 70 dan hadits mengenai fitrah manusia.

Holil menyimpulkan bahwa ketiga unsur ini — budaya, agama, dan harga diri — jika terintegrasi dengan baik, akan membentuk manusia yang sempurna secara lahir dan batin. “Masyarakat yang berkarakter, beradab, dan penuh keberkahan hanya bisa tercipta bila fondasi ini dijaga dan diamalkan,” pungkasnya.

Narasi tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk terus menggali dan mengamalkan nilai-nilai dasar kemanusiaan dalam membangun kehidupan yang lebih bermakna dan diberkahi.

(Undang wiga)

BACA JUGA  Mayat tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Desa Sukaratu ,di duga ODGJ