Beni Nurbayani.SE Pimpin Deklarasi Silaturahmi dan Diskusi “Rukun Warga “Bergerak:Mengawal Pembangunan Garut dari Akar Rumput

Daerah137 Dilihat

Portal Warta Belanegara Garut 4 mei 2025, Ketua Umum Forum Komunikasi Rukun Warga Garut (FKRWG), Beni Nurbayani, SE, secara resmi memimpin deklarasi Silaturahmi dan Diskusi Panel bertajuk “Rukun Warga Bergerak: Dinas Bersinergi, DPRD Mengawal, Pembangunan Garut dari Akar”. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme tinggi dari berbagai kalangan, termasuk perwakilan RW dari seluruh kecamatan di Kabupaten Garut.

Acara yang digelar sebagai bagian dari upaya penguatan peran Rukun Warga (RW) dalam pembangunan daerah ini menghadirkan berbagai kepala dinas dan anggota DPRD Kabupaten Garut. Fokus utama diskusi panel adalah membangun kolaborasi strategis antara lembaga pemerintahan dan masyarakat akar rumput, yakni para RW, agar pembangunan berjalan tepat sasaran dan inklusif.

Dalam sambutannya, Benu Nurbayani menyampaikan pentingnya forum ini sebagai wadah sinergi antara RW dengan unsur pemerintahan daerah. “RW adalah ujung tombak pelayanan publik. Tanpa RW, program-program tidak akan sampai ke masyarakat secara efektif. Hari ini kita bertekad, melalui FKRWG, untuk menjadi mitra aktif pemerintah dalam mendukung pembangunan Garut dari bawah, dari akar,” tegas Benu.

Diskusi panel ini dihadiri oleh para kepala dinas strategis, yang masing-masing memaparkan peran dan program mereka yang relevan dengan kebutuhan warga di lapangan.

1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Hj. Leli:
Beliau menyampaikan komitmen Dinas Kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan gratis, khususnya untuk masyarakat miskin dan rentan. Ia menjelaskan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diperluas cakupannya, dan peran RW sangat penting dalam mendata serta memfasilitasi masyarakat yang belum terdaftar. “Kami butuh RW untuk menjadi mitra dalam mendata warga yang belum memiliki akses kesehatan. RW adalah penghubung kami dengan realitas di lapangan,” ujar dr. Leli.

BACA JUGA  Warga RT 01/RW 06 Desa Cimaragas Bergotong Royong Peebaiki Jalan Secara Swadaya

2. Bidang dinas pendidikan, Iyan Sopian : menjelaskan secara rinci data dan dinamika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), serta tantangan pemerataan akses pendidikan di Garut. Ia mengakui bahwa peran RW sangat vital dalam memastikan informasi PPDB tersampaikan dengan baik kepada masyarakat, terutama yang tinggal di pelosok. “RW bukan hanya fasilitator informasi, tapi juga pengawas di lapangan,” kata Yayan.

3. Kepala Bidang Disdukcapil, Erfan Brando( Edo ):
Edo menekankan pentingnya validasi data kependudukan dan peran RW dalam mempercepat proses administrasi, termasuk pembuatan KTP, akta kelahiran, dan Kartu Keluarga. “Kami telah mempermudah banyak layanan, tapi tantangan terbesar tetap pada penyampaian dan pendampingan warga. Di sinilah RW sangat dibutuhkan,” ujarnya.

4.Kepala Dinas Sosial Aji sekarmaji, DPMD Asep jawahir, dan Diskominfo:
Ketiga dinas ini juga menyatakan kesiapan untuk membangun kolaborasi yang lebih erat dengan FKRWG. Dinas Sosial menyoroti penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran, sementara DPMD mengajak RW terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan desa dan kelurahan. Diskominfo menyampaikan rencana digitalisasi data dan komunikasi dua arah antara RW dan pemerintah daerah.

5. Ayi Suryana, SE – DPRD Kabupaten Garut:
Sebagai wakil rakyat, Ayi Suryana menegaskan komitmennya untuk terus mengawal program-program pemerintah agar berpihak pada masyarakat kecil. Ia menyebut FKRWG sebagai mitra strategis DPRD dalam menyerap aspirasi warga. “Kami di DPRD sangat mengapresiasi forum seperti ini. Ini bukti bahwa masyarakat tidak hanya menuntut, tapi juga siap berkontribusi,” ucapnya.

Deklarasi ini menghasilkan sejumlah komitmen bersama, di antaranya:

Penguatan kapasitas RW melalui pelatihan dan pendampingan lintas dinas.

Sistem pelaporan dan koordinasi berbasis digital antara RW dan instansi terkait.

Peningkatan peran RW sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah.

BACA JUGA  Desa Cimaragas Salurkan BLTDD untuk untuk 30 KPM Total Bantuan Capai Rp.36 jt

Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi bersama dan seruan moral untuk menjadikan RW sebagai simpul kekuatan sosial dalam pembangunan Garut yang lebih inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
(Taofik hidayat)