Portal Warta Bela Negara. Garut 21 September 2025.Aktivis senior dan tokoh pergerakan 98, Ateng Sujana, S.IP, menyalakan alarm bahaya atas arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Garut di bawah kepemimpinan Bupati Abdusy Syakur Amin. Dalam pernyataan tajamnya, Ateng menegaskan bahwa roda pemerintahan Garut bukan lagi semata-mata digerakkan oleh rakyat, melainkan terindikasi dikendalikan kekuatan besar yang bersembunyi di balik layar kekuasaan.
“Ini bukan sekadar kebijakan yang salah arah, ini tanda bahwa ada tangan-tangan kuat, kekuatan raksasa yang mengatur skenario di luar kendali resmi. Bupati seperti terjebak dalam pusaran kekuatan yang lebih besar daripada kursi pemerintahannya,” tegas Ateng dengan nada geram, Sabtu (21/9/2025).
Ateng menyebut pola kebijakan yang lahir belakangan ini—dari tata kelola anggaran, penempatan pejabat, hingga proyek pembangunan—memancarkan aroma politik bayangan. “Kebijakan yang mestinya lahir dari nurani rakyat Garut, justru tampak seperti dikalkulasi oleh kekuatan tak kasat mata yang punya agenda sendiri,” ungkapnya.
Sebagai pejuang reformasi 1998, Ateng menilai situasi ini merupakan kemunduran demokrasi daerah. “Ini bahaya laten bagi Garut. Reformasi 98 lahir untuk menumbangkan kekuatan gelap semacam ini. Jika kekuatan di luar pemerintahan kembali menancapkan kuku, rakyat harus bangkit melawan. Tidak ada demokrasi sejati bila keputusan Bupati digiring oleh kepentingan kelompok tak terlihat,” ujarnya lantang.
Ateng menyerukan agar seluruh elemen masyarakat—aktivis, mahasiswa, petani, buruh, dan rakyat kecil—bersatu menuntut transparansi total. Ia mendesak Bupati Abdusy Syakur Amin membuka siapa saja aktor yang ikut mengendalikan kebijakan penting. “Jangan biarkan Garut dipimpin oleh bayang-bayang kekuasaan gelap. Rakyat harus merebut kembali haknya atas kebijakan publik!” serunya.
Pernyataan keras Ateng ini diprediksi menjadi pemantik gelombang protes baru di Garut. Aroma perlawanan terhadap kekuatan tak terlihat yang disebutnya tengah mengendalikan pemerintahan, kini mulai terasa di akar rumput.(Red)
