Portal Warta Bela Negara Garut, 22 Maret 2025 – Nunu, seorang aktivis muda pemerhati lingkungan, menyampaikan kritik tajam terhadap kondisi tata kelola ruang publik di Garut. Dalam wawancara dengan awak media di sekitar Jalan Ahmad Yani, ia menyoroti berbagai permasalahan, terutama terkait penggunaan jalan yang tidak lagi ramah bagi pejalan kaki akibat parkir liar yang semrawut.
“Melihat kenyataan di lapangan, banyak hal yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah kondisi jalanan yang sering kali tidak lagi diperuntukkan bagi pejalan kaki, tetapi justru dijadikan tempat parkir yang amburadul,” ujar Nunu.
Menurutnya, kemacetan di beberapa titik di Garut, seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Cikurai, semakin parah akibat kendaraan yang parkir sembarangan. Hal ini tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga membahayakan pejalan kaki yang seharusnya bisa menggunakan trotoar dengan aman.
Selain itu, Nunu juga menyoroti minimnya penerangan jalan di beberapa lokasi, khususnya di Jalan Sudirman, area Copong. “Kurangnya lampu penerangan membuat suasana semakin tidak nyaman dan berisiko bagi warga yang melintas, terutama di malam hari,” tambahnya.
Sebagai seorang aktivis, Nunu menegaskan pentingnya perhatian lebih dari para pemangku kebijakan terhadap pengelolaan ruang publik. Ia mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah konkret dalam memperbaiki infrastruktur, menata sistem parkir agar lebih tertib, serta memastikan penerangan jalan yang memadai demi keselamatan masyarakat.
“Diperlukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, terutama pejalan kaki. Pemerintah harus segera turun tangan agar ruang publik dapat digunakan sebagaimana mestinya, tanpa mengorbankan hak pejalan kaki dan kenyamanan pengguna jalan lainnya,” pungkasnya.
Masukan dari aktivis seperti Nunu diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah guna menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan tertata bagi seluruh masyarakat Garut.
(Taofik Hidayat)
