Portal Warta Bela Negara Garut – Rotasi kepala sekolah di SMA dan SMK wilayah Garut tengah menjadi sorotan publik. Peralihan dari Pejabat Pelaksana Tugas (PLT) ke kepala sekolah definitif semakin mendekati tahap akhir, namun proses ini memunculkan berbagai tantangan dan dinamika yang perlu mendapat perhatian. Ketua LSM Panji Haluan Demokrasi (LSM Jihad Garut), Ihin Solihin, turut memberikan perspektifnya mengenai pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penunjukan kepsek definitif.
Pentingnya Rotasi Kepsek dalam Dunia Pendidikan
Rotasi kepala sekolah merupakan bagian dari sistem manajerial pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan pendidikan. Kepemimpinan definitif dinilai lebih stabil dalam menentukan kebijakan strategis dibandingkan PLT yang hanya menjalankan tugas sementara. Namun, menurut Ihin Solihin, transisi ini sering kali menimbulkan ketidakpastian bagi guru dan siswa.
“Meskipun PLT bisa bekerja dengan baik, kepemimpinan definitif akan memberikan arah yang lebih jelas dan strategi yang lebih terukur,” ujar Ihin dalam wawancara pada Selasa (25/02/2025).
Tantangan dalam Proses Rotasi Kepsek di Garut
Ihin Solihin menyoroti bahwa dalam proses rotasi kepsek di Garut, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:
Minimnya transparansi dalam penunjukan kepsek definitif.
Kurangnya komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan komunitas pendidikan.
Potensi intervensi politik yang bisa mempengaruhi kualitas kepemimpinan di sekolah.
Kurangnya sosialisasi mengenai kriteria dan mekanisme penunjukan kepala sekolah.
Menurut Ihin, penunjukan kepala sekolah harus melalui proses yang terbuka dan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan bahwa yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi dan integritas.
Peran LSM dalam Mengawal Rotasi Kepsek
Sebagai Ketua LSM Jihad Garut, Ihin menegaskan bahwa peran masyarakat dan LSM sangat penting dalam mengawasi jalannya rotasi kepsek. LSM memiliki fungsi sebagai kontrol sosial untuk memastikan bahwa penunjukan kepala sekolah tidak hanya mengutamakan faktor administratif, tetapi juga mempertimbangkan kompetensi, pengalaman, dan kapabilitas kepemimpinan calon kepsek.
“Kami mendorong agar ada penilaian yang objektif dan melibatkan berbagai pihak dalam proses ini. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, sehingga pemimpin yang memegang peran kunci di sekolah harus benar-benar dipilih berdasarkan kualitasnya,” tegas Ihin.
Ia juga menyebut bahwa LSM harus aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya rotasi kepsek dan bagaimana masyarakat bisa ikut serta dalam memberikan masukan serta kritik yang konstruktif.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan di Garut
Dengan berbagai tantangan yang ada, Ihin berharap pemerintah daerah dapat menjalankan proses rotasi kepsek dengan lebih profesional dan transparan. Ia juga menekankan pentingnya stabilitas kepemimpinan di sekolah, agar tidak terjadi pergantian kepsek yang justru mengganggu jalannya proses pendidikan.
“Kami akan terus mengawal proses ini agar sesuai dengan harapan masyarakat. Pendidikan di Garut harus semakin maju, dan itu dimulai dari kepemimpinan yang berkualitas di setiap sekolah,” pungkas Ihin.
Rotasi kepsek di Garut saat ini bukan hanya sekadar pergantian jabatan, tetapi juga momen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan peran aktif masyarakat dan transparansi dalam proses seleksi, diharapkan pendidikan di Kabupaten Garut dapat berkembang lebih baik di masa depan.
(Red)