Abenk Marco (Cecep) dan Pengalaman Mengurus Izin Masjid Wakaf di Mall Pelayanan Publik Garut

 

Portal Warta Bela Nsgara Garut. 13 September 2025,Aktor sinetron Preman Pensiun, Abenk Marco, yang dikenal (Kang Cecep) saat di wawancara Awak media WBN (Warta Bela Negara) di salah satu cafe di Tarogong,membagikan pengalamannya saat mendatangi Mall Pelayanan Publik di Jalan Pembangunan, Kabupaten Garut. Kedatangannya ke kantor tersebut bertujuan untuk mengurus perizinan pembangunan masjid wakaf. Dalam proses tersebut, ia mengalami beberapa kendala yang akhirnya menjadi viral dan menarik perhatian publik, termasuk pemerintah daerah.

Tujuan dan Niat Awal

Abenk menjelaskan bahwa kedatangannya ke Mall Pelayanan Publik adalah bentuk kepatuhannya sebagai warga negara yang ingin menjalankan proses perizinan sesuai aturan. Masjid yang sedang dibangun merupakan hasil wakaf dan ia merasa perlu mencari tahu bagaimana mekanisme perizinannya secara legal dan prosedural.

> “Sebagai warga negara yang patuh, saya mencari informasi dulu tentang bagaimana proses serta mekanismenya untuk mengurus persyaratan-persyaratan yang berkaitan dengan pembangunan masjid,” ungkap Abenk

Kendala dan Kurangnya Respons dari Petugas

Namun, dalam prosesnya, Abenk mengalami kendala. Salah satunya adalah pelayanan yang kurang responsif dan komunikatif dari petugas.

> “Waktu itu saya datang sekitar pukul setengah tiga sore, tapi ternyata sudah banyak loket yang tutup. Di hari berikutnya saya datang lagi sekitar jam sembilan pagi, tapi tetap belum maksimal pelayanannya,” tuturnya.

Ia juga merasa beberapa petugas tidak menjelaskan secara teknis dan detail terkait persyaratan, estimasi waktu, hingga biaya pengurusan perizinan. Hal ini menurutnya menyulitkan masyarakat awam yang belum memahami alur perizinan dengan baik.

Viral di Media Sosial dan Respons Pemerintah

Kisah ini menjadi viral di media sosial, terutama setelah Abenk membagikan pengalamannya melalui akun Instagram pribadinya. Ternyata, kisahnya tersebut mewakili keresahan banyak masyarakat yang pernah mengalami hal serupa saat mengurus perizinan.

BACA JUGA  Perjalanan Taufik Hidayat: Menapaki Usia Matang dalam Suka dan Duka.

Viralnya cerita ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Satpol PP, LSM, hingga pemerintah daerah. Bahkan sempat muncul rencana aksi demo yang akhirnya dibatalkan. Pihak terkait kemudian turun langsung ke lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan publik di Mall Pelayanan Publik Garut.

Abenk menekankan bahwa ia bukan pemilik proyek pembangunan masjid, namun ia hanya membantu mengurus proses perizinannya.

Peran Sosial dan Edukasi Publik

Abenk juga menyampaikan bahwa apa yang ia lakukan adalah bagian dari edukasi dan bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat luas, khususnya dalam hal sosialisasi proses perizinan.

> “Saya coba bantu sosialisasi juga, karena saya yakin banyak masyarakat awam yang belum tahu prosedur perizinan seperti ini. Jadi saya ingin ikut berkontribusi,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa statusnya sebagai artis tidak membuat proses perizinan menjadi lebih mudah.

> “Artis itu profesi, tapi di mata hukum dan negara kita semua sama. Saya juga warga biasa,” tambahnya.

Evaluasi Sistem dan Harapan ke Depan

Setelah kisahnya viral, Wakil Bupati Garut serta Dinas terkait langsung melakukan evaluasi terhadap pelayanan publik. Bahkan Gubernur Jawa Barat juga merespons hal ini dengan positif, yang membuat Abenk merasa terharu dan bangga.

> “Saya malu juga ya, sampai Bapak Gubernur harus turun tangan. Tapi ini bukti nyata bahwa suara rakyat didengar. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu,” katanya.

Akhirnya, Abenk berharap ada perbaikan sistem ke depannya agar masyarakat bisa lebih mudah dalam mengurus perizinan, bukan hanya untuk pembangunan masjid, tapi juga bangunan lainnya seperti rumah atau usaha kecil.

> “Harapan saya, sistem pelayanan publik kita bisa lebih sederhana dan transparan. Agar masyarakat tidak merasa kesulitan atau bingung saat mengurus sesuatu yang seharusnya menjadi hak mereka.(opk)

BACA JUGA  Peletakan Batu Pertama Rumah Layak Huni, BAZNAS dan TNI Bersinergi Untuk Rakyat